Jateng
Jumat, 16 Juli 2021 - 19:59 WIB

Kabar Duka: Pejuang Kemerdekaan Asal Banjarnegara Soegeng Boedhiarto Tutup Usia

Bc  /  Danang Nur Ihsan  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto kenang-kenangan Soegeng Boedhiarto. (Istimewa)

Solopos.com, BANJARNEGARA — Pejuang kemerdekaan asal Banjarnegara, Jawa Tengah, Soegeng Boedhiarto, tutup usia pada Jumat (16/7/2021).

Soegeng Boedhiarto merupakan ayah Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono. Budhi mengatakan pemakaman almarhum ayahnya akan dilaksanakan Sabtu (17/7/2021) pukul 10.00 WIB, di Kompleks Makam Bong, Karang Tengah, Banjarnegara.

Advertisement

Budhi Sarwono menjelaskan hal tersebut di sela-sela menemui para pelayat di rumah duka, Jalan Mayjend DI Panjaitan Nomor1 Banjarnegara, Jumat. Para pelayat dari berbagai instansi maupun masyarakat menyampaikan duka cita yang mendalam, mengingat kiprah Soegeng Boediharto yang dikenal sebagai pejuang kemerdekaan. Keluarga bupati menerapkan protokol kesehatan yang ketat sehingga tamu yang datang diatur dengan tertib dan tidak berkerumun.

“Jenazah akan dimakamkan hari Sabtu tanggal 17 Juli 2021 di TPU Bong Karangtengah, berangkat dari rumah duka pukul 10.00. Untuk upacara keagamaan dilayani dari Gereja Katolik St. Antonius Banjarnegara,” kata Budhi.

Advertisement

“Jenazah akan dimakamkan hari Sabtu tanggal 17 Juli 2021 di TPU Bong Karangtengah, berangkat dari rumah duka pukul 10.00. Untuk upacara keagamaan dilayani dari Gereja Katolik St. Antonius Banjarnegara,” kata Budhi.

Baca Juga: Pemkab Banjarnegara Salurkan BLT untuk 17.000 Keluarga

Soegeng Boedhiarto, alias Ing Biaw, wafat pada usia usia 92 tahun di RSUD Banjarnegara pada Jumat (16/7/2021) pukul 05.45 WIB. Lahir di Purwokerto pada 4 Juli 1929, Soegeng memiliki sembilan anak, dan merupakan ayah kandung Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono.

Advertisement

Di masa itu, perjuangan melawan penjajah dilakukan oleh segenap lapisan masyarakat. Tidak hanya mengangkat senjata, membantu memenuhi kebutuhan pejuang juga dilakukan masyarakat pada umumnya. Semuanya adalah pahlawan.

Baca Juga: Tanpa Formalitas, Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono Meninjau Penyaluran BLT

“Ingatlah, musuh sekarang bukanlah penjajah. Melainkan bangsa sendiri yang anti toleransi, anti Pancasila, anti persatuan dan kesatuan, tidak cinta NKRI,” kalimat tersebut sering diucapkan Soegeng Boediharto kepada generasi muda.

Advertisement

Kiprah Soegeng Boedhiarto

Pada masa penjajahan, Soegeng berperan mengatur strategi perang masuk Kota Purwokerto. Dengan informasi yang dipasok ke pasukan, penyerangan bisa dilakukan lebih intensif dan optimal. Untuk memudahkan penyerangan pada malam hari, Soegeng Boediharto memberikan ide agar tower pengintai dirobohkan. Pejuang yang akan merebut ke Purwokerto sempat dihalau, tapi akhirnya berhasil menusuk jantung lawan. Dan Soegeng memilih jadi barisan pejuang untuk menghapus penjajahan dari bumi pertiwi.

“Saya umur 17 tahun sudah ikut berjuang bersama tentara dan polisi dan rakyat. Semua bersatu, tidak ada pribumi-non pribumi, yang ada adalah bangsa Indonesia. Ada yang setia pada negara, ada yang mengkhianati bangsa sendiri untuk mendapat simpati Belanda. Saya paling antipati terhadap pengkhianat bangsa,” kisah Soegeng Boediharto ketika diwawancarai sebuah stasiun televisi Agustus tahun lalu.

Baca Juga: Jembatan Plipiran Banjarnegara Terus Dikebut, Warga Sudah Tak Sabar

Advertisement

Budhi mengucapkan permohoan maaf dan doa kepada almarhum sekaligus ucapan terima kasih kepada semua pihak atas simpati dan bantuan yang diberikan.

Budhi juga mengimbau kepada masyarakat untuk mengikuti prosesi doa maupun pemakamam melalui Zoom Meeting, mengingat kondisi masih PPKM Darurat.

“Bagi Bapak, ibu dan saudara yang akan mengikuti prosesi-prosesi, upacara dan pelepasan jenazah, dimohon untuk mengikuti dan menaati Protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah mengingat adanya pandemi Covid 19,” himbaunya.

Selamat jalan Pak Soegeng Boediharto, Sang Veteran sejati.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif