SOLOPOS.COM - Pawai Jokowi dan JK, Senin (20/10/2014). (JIBI/Solopos/Antara/Fanny Octavianus)

Pawai Jokowi dan JK, Senin (20/10/2014). (JIBI/Solopos/Antara/Fanny Octavianus)

Pawai Jokowi dan JK, Senin (20/10/2014). (JIBI/Solopos/Antara/Fanny Octavianus)

Kanalsemarang.com, SEMARANG—Deklarator nasional Aliansi Rakyat Merdeka (ARM) Mohammad Jumhur Hidayat membantah mengumpulkan sukarelawan untuk melawan pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla bila personel dalam kabinet mendatang tidak sesuai dengan harapan.

Promosi Program Pemberdayaan BRI Bikin Peternakan Ayam di Surabaya Ini Berkembang

“Banyak yang menginginkan agar saya mengambil sikap melawan bila kabinet tidak sesuai dengan harapan karena dianggap sebagai transaksi politik biasa,” kata Jumhur seperti dikutip Antara, Minggu (26/10/2014).

Menanggapi hal itu, Jumhur yang juga mantan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) menekankan, secara pribadi, ia tidak akan melakukan langkah apa pun.

Jumhur yang pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden RI, 9 Juli 2014, mendukung pasangan Jokowi-JK, berharap kabinet mendatang dapat bekerja keras dengan memanggul panji-panji amanat penderitaan rakyat.

“Dalam periode kerja tertentu, barulah kita bisa menilai kerja-kerja kabinet itu,” kata Jumhur yang kini sebagai aktivis dan pegiat demokrasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya