SOLOPOS.COM - Rektor Universitas Diponegoro, Profesor M Nasir. (JIBI/Undip.ac.id)

Rektor Universitas Diponegoro, Profesor M Nasir. (JIBI/Undip.ac.id)

Kanalsemarang.com, SEMARANG – Profesor Muhammad Nasir yang ditunjuk Presiden Joko Widodo, sebagai Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi dikenal aktif bersosialisasi dengan warga sekitar tempat tinggalnya di Semarang.

Promosi BRI Pastikan Video Uang Hilang Efek Pemilu untuk Bansos adalah Hoaks

“Beliau [Nasir] baru sekitar dua tahun pindah ke sini [Tembalang]. Tetapi, beliau sudah aktif bersosialisasi dengan warga sini,” kata Suwarno, tetangga Prof Nasir di Semarang, Minggu (26/10/2014).

Suwarno adalah Ketua RT 3/RW I Kelurahan Bulusan, Tembalang, Semarang, tempat tinggal Rektor Universitas Diponegoro Semarang terpilih itu di Jalan Gondang Barat IV Nomor 20, Bulusan, Tembalang.

Sebelumnya, Guru Besar Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Undip itu menempati rumah di Jalan Ratu Ratih Blok B IV Nomor 47 Tlogosari Semarang, tetapi sejak dua tahun lalu pindah ke alamat sekarang.

Menurut Suwarno, Nasir dikenal sebagai pribadi yang ramah, supel dan selalu mengikuti pertemuan warga dan kerja bakti di kampung jika sedang tidak berhalangan karena kesibukannya sebagai pengajar.

“Kalau tidak sedang ke luar kota atau sedang ada keperluan lain, beliau selalu aktif bersosialisasi dengan warga, ikut pertemuan warga, kerja bakti juga ikut, pengajian dan sebagainya,” katanya.

Bahkan, ia mengaku Nasir sering menggelar kegiatan pengajian di rumahnya dengan mengundang warga sekitar, termasuk membuka taman pendidikan Alquran (TPA) yang diikuti anak-anak sekitar.

“Saya mengenal Pak Nasir sebagai orang yang ramah. Dari pertama ketemu sampai sekarang, sampai terpilih sebagai Rektor [Undip] tidak berubah. Ya, tetap ramah, keluarganya juga ramah,” katanya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengumumkan kabinet pemerintahannya yang akan bekerja selama lima tahun mendatang dengan nama “Kabinet Kerja”, dan M Nasir termasuk salah satu menterinya.

Nasir ditunjuk sebagai Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi menggantikan Gusti Muhammad Hatta yang menjabat Menristek pada Kabinet Indonesia Bersatu II era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Pria kelahiran Ngawi, Jawa Timur, 27 Juni 1960 itu, dikenal beberapa kalangan sebagai ahli di bidang anggaran dan pernah mengkritisi sistem penganggaran berbasis kinerja karena kenyataannya sulit dilakukan.

Ayah tiga anak itu sebelumnya terpilih sebagai Rektor Undip periode 2014-2018 dalam pemilihan rektor yang sedianya bakal menggantikan Prof Sudharto P. Hadi,rektor Undip periode sebelumnya.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya