Jateng
Kamis, 15 Agustus 2019 - 21:50 WIB

Kak Ita Minta Pramuka Semarang Jadi Panutan Milenial

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarangpos.com, SEMARANG — Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Kota Semarang diharapkan dapat menjadi panutan bagi kaum milenial baik di sekolah, keluarga, maupun lingkungan sekitar. Harapan tersebut disampaikan Majelis Pembimbing Kwarcab Gerakan Pramuka Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu alias Kak Ita, Kamis (15/8/2019).

“Harapannya mereka bisa menjadi panutan bagi yang lain, karena mereka diajarkan kedisiplinan dan memiliki dasar atau pondasi Pancasila dan UUD 1945,” kata Kak Ita yang juga wakil wali kota Semarang ini pada Peringatan 58 Tahun Gerakan Pramuka yang digelar Kwarcab Kota Semarang di Bumi Perkemahan Desa Jatirejo, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Advertisement

Dalam peringatan bertema “Bersama Seluruh Komponen Bangsa Siap Sedia Membangun Keutuhan NKRI” itu,  Ita mengingatkan seluruh komponen termasuk Pramuka yang berasal dari beragam latar belakang yang berbeda, bisa terus membangun keutuhan NKRI. Untuk menjaga keutuhan NKRI, lanjut Ita, salah satunya dimulai dari pribadi Pramuka yang menerapkan Dasadarma, Trisatya, Dwidarma, dan Dwisatya Pramuka dalam aktivitas sehari-hari.

Dalam kesempatan tersebut, Ita juga menyerahkan tanda penghargaan Pramuka Melati kepada empat pramuka, Darma Bakti kepada seorang pramuka, Lencana Teladan kepada dua pramuka, Pancawarsa 10 kepada dua pramuka, Pancawarsa 7 kepada dua pramuka, Pancawarsa 6 kepada seorang pramuka, Pancawarsa 4 kepada seorang pramuka, Pancawarsa 3 kepada empat pramuka, Pancawarsa 2 kepada empat pramuka, dan penghargaan Pramuka Pancawarsa 1 kepada lima pramuka.

Ketua Kwarcab Kota Semarang Adi Tri Hananto menambahkan bahwa dengan mengikuti kegiatan Pramuka, ada banyak ilmu serta ketrampilan yang diperoleh dan dapat diterapkan dalam kehidupan. Sebelum upacara Pramuka, Adi juga melantik dan menyematkan tanda kecakapan Pramuka Garuda untuk golongan siaga, penggalang, penegak, dan pandega sebanyak 88 orang yang terdiri atas 37 golongan siaga, 38 golongan penggalang, delapan golongan penegak, dan lima golongan pandega.

Advertisement

Sebanyak lima siswa dari SD Hj Isriati Baiturrahman 1 Semarang yang mendapatkan tanda kecakapan Pramuka Garuda golongan siaga yakni Puan Fatma Fawwazah, Elora Kalila Zyn, Permata Sakina N, Gerrard Azhar, dan Destiawan Aditya. Seluruh golongan yang mendapatkan tanda kecakapan Pramuka Garuda, sebelumnya telah melewati sejumlah ujian/tes, wawancara, hingga praktik dan dinyatakan lolos, karena lebih dari separoh peserta yang dinyatakan gagal.

Dawud Budiyatno, penerima tanda penghargaan Pramuka Melati mengaku dengan mengikuti Pramuka ada banyak yang diperoleh salah satunya melatih menjadi pemimpin (bisa memimpin) dan bisa dipimpin. “Pramuka memiliki banyak massa, tetapi bukan organisasi massa. Pramuka sebagian besar anggotanya anak muda, tetapi bukan organisasi kepemudaan. Akan tetapi Pramuka adalah gerakan pendidikan kepanduan praja muda karana. Mendidik putra-putri bangsa agar memiliki karakter, membangun jiwa agar mereka mandiri, peduli kepada sesama,” katanya.

Dawud yang pernah menjadi anggota DPRD Kota Semarang ingi menilai bahwa pendidikan karakter dibutuhkan agar kaum milenial dapat bijaksana termasuk saat menghadapi era teknologi saat ini. “Jangan salahkan alat, tetapi bagaimana karakter si pembawa alatnya. Arahkan anak bijak menggunakan teknologi, menggunakan gadget, sehingga dapat mengikis sisi negatif dari gadget dan memaksimalkan teknologi untuk hal positif. Begitu juga dengan tongkat, bisa digunakan untuk mengangkat korban, bisa untuk membuat tenda, tetapi juga bisa untuk ‘ngepruk’ (memukul, red.) kepala. Jadi karakter si pembawa alat yang harus dibangun,” demikian Dawud Budiyanto.

Advertisement

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif