SOLOPOS.COM - Kepala Center for Bio Mechanics, Bio Materials, Bio Machantronics and Bio Signal Processing (CBIOM3S) Undip Semarang Rifky Ismail (kiri) didampingi Sugiyanto menunjukkan kaki palsu atas lutut. (Insetyonoto/JIBI/Semarangpos.com)

Kaki palsu buatan CBIOM3S Undip Semarang diklaim dapat digerakkan seperti kaki normal dengan harga lebih murah dari produk luar negeri.

Semarangpos.com, SEMARANG – Center for Bio Mechanics, Bio Materials, Bio Machantronics and Bio Signal Processing (CBIOM3S) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang mengembangkan pembuatan kaki palsu atas lutut.

Promosi Dirut BRI dan CEO Microsoft Bahas Akselerasi Inklusi Keuangan di Indonesia

Keunggulan kaki palsu atas lutut (above knee prosthetic/AKP) produksi CBIOM3S Undip ini dapat digerakkan seperti kaki normal dengan harga lebih murah dibandingkan produk sejenis dari luar negeri. “Harga produk kaki palsu atas lutut impor dari luar negeri bisa mencapai Rp12 juta, tapi kaki palsu buatan kami hanya separuhnya,” kata Kepala CBIOM3S Undip Rifky Ismail kepada Semarangpos.com, belum lama ini.

Bila dibandingkan dengan produk kaki palsu lokal yang ada saat ini, menurut Rifky lebih unggul, karena produk kaki palsu lokal masih statis tidak bisa digerakkan ke mana-mana.

Di samping itu bahannya juga berbeda, kaki palsu buatan Undip sendi lutut dari almunium, kaki dari stenlis sehingga tidak mudah berkarat, dan telapak dari polimer sehingga umur pemakaian bisa panjang.

Lebih Mahal
Sedangkan produk kaki palsu lokal yang ada sekarang kebanyakan berbahan serat fiber atau poliethilene yang memiliki kekurangan dalam hal fleksibilitas gerak, kenyaman, umur pemakaian.

“Kalau dibandingkan dengan harga kaki palsu lokal yang statis hanya sekitar Rp3juta-Rp4juta, memang buatan kami lebih mahal tapi buatan kami bisa digerakkan seperti kaki normal dan berumur lama,” beber Rifky.

Produk kaki palsu atas lutut yang bisa digerakkan ini, sambung dia, merupakan  hasil pengembangan seri kelima. Pada pengembangan seri satu sampai dua sifatnya masih mono sentris yakni satu tumpuan tidak bisa leluasa digerakkan.

Pada pengembangan ketiga sampai kelima sudah polo sentris sudah bisa digerakkan sebagaimana kaki normal.  “Produk kami sudah diujicobakan kepada pasien patah kaki dan merasa nyaman,” tandasnya.

Dia menambahkan produk kaki palsu atas lutut buatan CBIOM3S sudah dilakukan uji fungsi di Politeknik Kesehatan Surakarta jurusan Ortotik Prostetik.

“Sebenarnya sudah siap diproduksi secara massal, tinggal mendapatkan standar nasional Indonesia (SNI),” ujar Rifky.

Butuh SNI
Peneliti CBIOM3S Sugiyanto menambahkan pengembangan kaki palsu atas lutut yang bisa digerakkan ini untuk membantu pasien yang salah satu kakinya terpaksa harus diamputasi karena berbagai sebab.

“Bila menggunakan produk luar negeri harganya mahal tidak terjangkau, sedangkan produk lokal yang ada kurang nyaman dipakai,” ungkap dia.

Rafli dan Sugiyanto berharap pemerintah bisa membantu mendapatkan SNI agar bisa segera diproduksi secara massal untuk membantu pasien yang kakinya diamputasi.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya