Jateng
Senin, 30 November 2015 - 09:50 WIB

KAMPANYE SARAPAN SEHAT : Duh, 7 dari 10 Anak Indonesia Kurang Gizi Sarapan

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Asisten Branch Manager Energen Melatie Emmanuelle (dua dari kanan) dan Ketua DPP Pergizi Pangan Jawa Tengah Agus Sartono (tiga dari kanan) minum Energen pada kampanye Gerakan Nasional Ayo Sarapan Sehat Sebelum Pukul 09.00 WIB di Stadion Diponegoro, Semarang, Minggu (29/11/2015). (Insetyonoto/JIBI/kanalsemarang)

Kampanye sarapan sehat digalakkan Energen-Mayora untuk memenuhi kebutuhan gizi anak sekolah.

Kanalsemarang.com,SEMARANG-Sebanyak tujuh dari 10 anak Indonesia kekurangan gizi sarapan sehingga mempengaruhi kemampuan mereka menangkap pelajaran dan beraktivitas fisik.

Advertisement

Penyebabnya menurut Ketua DPP dari Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan (Pergizi Pangan) Jawa Tengah Agus Sartono karena orang tua tidak membuatkan sarapan pagi sehat untuk anak-anak mereka.

“Padahal anak-anak perlu sarapan sehat sebelum pukul 09.00 WIB. Sebenarnya sarapan pagi tidak perlu harus nasi, namun bisa mi atau roti tapi harus ditambah sayuran, telur, dan buah,” katanya di sela kampanye Gerakan Nasional Ayo Sarapan Sehat Sebelum Pukul 09.00 WIB yang digelar Energen-Mayora Nutrition di Stadion Diponegoro, Semarang, Minggu (29/11/2015).

Advertisement

“Padahal anak-anak perlu sarapan sehat sebelum pukul 09.00 WIB. Sebenarnya sarapan pagi tidak perlu harus nasi, namun bisa mi atau roti tapi harus ditambah sayuran, telur, dan buah,” katanya di sela kampanye Gerakan Nasional Ayo Sarapan Sehat Sebelum Pukul 09.00 WIB yang digelar Energen-Mayora Nutrition di Stadion Diponegoro, Semarang, Minggu (29/11/2015).

Dalam kesempatan itu sekitar 3.500 orang peserta yang hadir melakukan minum bersama Energen yang mengandung sereal dan vitamin dan mineral sebelum pukul 09.00 WIB. Pentingnya sarapan talah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan No.41/2014 tentang Pedoman Gizi Seimbang.

Agus Sartono lebih lanjut menyatakan bila kebiasaan sarapan kurang bergizi anak-anak ini tidak segera dibenahi, maka Indonesia akan tertinggal dari negara-negara tetangga dalam menciptakan generasi tangguh.

Advertisement

Sementara itu, Asistem Branch Manager Energen Melatie Emmanuelle mengatakan kampanye gerakan nasional ayo sarapan sehat sebelum pukul 09.00 WIB merupakan wujud serius komitmen Energen memerangi masalah kekurangan gizi saat sarapan.

Kampanye ini, lanjut dia, dilakukan serentak di empat kota yakni Tangerang, Semarang, Malang, dan Samarinda dengan melibatkan sekitar 35.000 orang.

”Berharap semakin banyak keluarga yang terbiasa sarapan sehat dengan jenis sarapan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral,” harap dia.

Advertisement

Dia menambahkan dari hasil penelitian Ketua umum Pergizi Pangan Indonesia Hardinsyah menyebutkan 76,1% anak Indonesia memiliki nilai mutu gizi pangan sarapan sangat kurang dan 66% anak Indonesia sarapan dengan gizi yang kurang.

“Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional 2015, kami mengajak semua pihak bersama-sama memerangi masalah gizi sarapan melalui kampanye ayo sarapan sehat sebelum pukul 09.00 WIB,” ujar dia.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif