Jateng
Jumat, 2 Juni 2017 - 14:50 WIB

KAMPUS DI SEMARANG : Begini Cara Mahasiswa Undip Cegah Kekerasan Seksual

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi anak korban kekerasan seksual. (winnipegsun.com)

Kampus di Semarang, yakni Undip, mahasiswanya menggelar kegiatan untuk mengampanyekan gerakan pencegahan kekerasan seksual terhadap anak.

Semarangpos.com, SEMARANG – Sebanyak lima mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro (Undip) Semarang melakukan program pencegahan kekerasan seksual pada anak usia dini. Kegiatan bertajuk Stop Kekerasan Seksual pada Anak (SKETSA!) ini digelar selama tiga bulan, dari Mei-Juni 2017 di TK Shofa Marwah, Desa Rowosari, Semarang.

Advertisement

Salah satu mahasiswa Undip yang turut serta dalam kegiatan ini, Ifti Aisha, mengatakan Program SKETSA! merupakan bentuk kepedulian mahasiswa Undip terhadap tingkat kekerasan seksual pada anak yang setiap tahunnya meningkat.

Program yang dilaksanakan di TK Shofa Marwah itu terdiri dari serangkaian program yang akan mengajarkan bagaimana cara anak menjaga dirinya sendiri, sehingga tidak mudah dibujuk dan menjadi korban tindak kejahatan seksual.

Tujuan dari program ini agar anak dapat mengetahui apa yang harus dilakukan untuk menjaga dirinya. Program ini tidak hanya berfokus pada anak, tapi juga pada guru dan orang tua yang dekat dengan anak. Dengan program ini diharapkan pengetahuan anak, orang tua, dan guru semakin bertambah sehingga lebih berhati-hati dan berpartisipasi aktif dalam mencegah kekerasan seksual pada anak.

Advertisement

“Kami sudah sampai pada tahap akhir penyampaian program pada anak sekaligus sosialisasi kepada guru dan orang tua oleh psikolog. Ke depan kami merencanakan untuk melaksanakan pelatihan guru TK Shofa Marwah agar nantinya dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran TK, sekaligus kami berharap nantinya TK tersebut dapat berkembang sebagai TK percontohan dalam pemberian edukasi mengenai anti kekerasan seksual pada anak di daerah desa Rowosari, Semarang,” terang Ifti dalam keterangan resmi kepada Semarangpos.com, Rabu (31/5/2017).

Ifti menambahkan rencana program ini juga akan melakukan pengambilan gambar terhadap siswa-siswi TK Shofa Marwah yang akan menyampaikan materi berupa lagu, tepuk, dan tarian SKETSA! yang telah diajarkan oleh maskot program tersebut, yakni Dona dan Doni. Hasil rekaman lensa kegiatan siswa-siswi TK Shofa Marwah itu nantinya akan disebarluaskan melalui jejaring media sosial sebagai wujud kampanye dan edukasi kepada masyarakat untuk melawan kekerasan seksual pada anak usia dini.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif