SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (JIBI/Solopos/Antara/Dok.)

Kampus di Semarang, Universitas Diponegoro (Undip) menggelar seminar nasional dengan pembicara Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

Semarangpos.com, SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengimbau generasi muda tidak perlu gengsi untuk mengonsumsi makanan lokal.

Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%

“Dengan mengonsumsi pangan lokal, artinya generasi muda telah meneguhkan ekonomi Pancasila yang berpihak kepada masyarakat, sehingga berdikari dalam bidang ekonomi dapat terwujud,” katanya pada Seminar Ekonomi Pancasila, Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Strategi Pembangunan Ekonomi di Indonesia di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Kamis (26/5/2016).

Ganjar lebih lanjut menyatakan generasi muda dan masyarakat Indonesia agar bisa mencontoh warga Jepang dan Korea yang merasa bangga dengan makanan tradisional khas mereka. “Mengapa kita tidak bisa mencontoh mereka [warga Jepang dan Korea]. Apakah merasa malu atau gengsi memakan makanan lokal,” ujar Ganjar kepada para peserta seminar yang kebanyakan mahasiswa.

Dalam kesempatan itu, Ganjar juga menyatakan untuk bisa menciptakan ekonomi Pancasila, bangsa Indonesia harus bisa menjadi negara yang bedaulat secara politik, mampu berdiri di atas kaki sendiri agar tidak dipermainkan oleh kepentingan atau negara lain. “Rakyat Indonesi harus mememgang teguh dan menjunjung tinggi kepribadian bangsa secara sosial dan budaya,” tandasnya.

Guru Besar Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip, Prof. F.X. Sugiyanto dalam kesampatan sama menyatakan untuk mewujudkan ekonomi yang berbasis Pancasila makan lembaga keuangan bisa menjadi mesin perubahan. Lembaga keuangan yang memberikan kemudahaan dan bunga terjangkau masyarakat, sambung dia, dapat menghapuskan fenomena kemiskinan dan ketidakadilan disektor usaha kecil.

“Lembaga keuangan bisa menjadi mesin perubahan karena akan dapat mengentaskan kemiskinan,” ungkap dia.

Untuk itu, Sugiyanto mendesak pemerintah, DPR dan Bank Indonesia segera mempercepat pembuatan dua rancangan undang-undang sektor keuangan, yakni RUU Bank Indonesia dan RUU Perbankan. “Melalui reformasi kelembagaan kuangan ini perbankan di Indonesia lebih berkeadilan,” ujar dia.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya