Jateng
Rabu, 28 Maret 2018 - 21:50 WIB

KAMPUS DI SEMARANG : Menristekdikti Ajak Pengusaha Gunakan Riset Mahasiswa

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Menristekdikti, M. Natsir, saat memberi paparan Revolusi Industri 4.0 di kampus Undip, Semarang, Rabu (28/3/2018). (JIBI/Bisnis/Alif N.R.)

Kampus Universitas Diponegoro (Undip) Semarang kedatangan Menristekdikti, M. Natsir, Rabu (28/3/2018).

Semarangpos.com, SEMARANG – Kementrian Riset dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) mengajak para pengusaha di Indonesia menggunakan hasil riset mahasiswa untuk mengembangkan usaha.

Advertisement

Hal itu disampaikan Menristekdikti, M. Natsir, saat memberikan paparan terkait Revolusi Industri 4.0 di kampus Universitas Diponegoro, Tembalang, Semarang, Rabu (28/3/2018).

Menurut Natsir, Indonesia saat ini sudah memasuki era Revolusi Industri 4.0 yang mewajibkan perusahaan mengadakan riset untuk mengembangkan usahanya. Riset itu pun bisa dilakukan dengan cara melibatkan peran akademisi perguruan tinggi sehingga menghasilkan produk yang inovatif.

“Riset serta sinergitas antara pengusaha serta perguruan tinggi penting dilakukan. Sesuai arahan Presiden Jokowi untuk memajukan ekonomi harus melakukan banyak inovasi dapat mengenjot penjualan perusahaan,” kata Natsir dalam paparan di kampus Undip, Semarang, Rabu.

Advertisement

Natsir menambahkan, di Jawa Tengah (Jateng) banyak sekali potensi hasil karya mahasiswa yang belum dioptimalkan karena kurangnya sinergitas antara kampus dan perusahaan. Saat ini baru Undip yang rutin menjalin kerja sama dengan beberapa perusahaan yang ingin melakukan inovasi.

Natsir mengatakan penelitiian di tiap perusahaan dengan melibatkan mahasiswa harus intensif dilakukan, terutama di era Revolusi Industri 4.0 yang dampak teknologi akan sangat terasa.

“Revolusi industri 4.0 menitikberatkan perkembangan industri ke arah yang lebih inovatif dengan berbasis teknologi dan internet. Saya mencontohkan Gojek yang merupakan perusahaan berbasis internet bisa memiliki aset sampai Rp54 triliun karena owner dan pegawainya sadar akan industri yang mulai bergeser menuju online,” katanya.

Advertisement

Kalangan pengusaha lanjut Natsir harus senantiasa mempelajari perkembangan tekhnologi agar tidak tergerus oleh revolusi industri yang tidak bisa ditahan. Untuk itu, praktis segala sistem harus  dikembangkan lebih baik lagi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif