Jateng
Rabu, 1 Juni 2016 - 17:50 WIB

KAMPUS DI SEMARANG : Menristekdikti Sayangkan Riset Berhenti di Publikasi

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Menteri Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi (Menristekdikti) Muhammad Nasir. (JIBI/Solopos/Antara)

Kampus di Semarang didatangi Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (menristekdikti) Muhammad Nasir yang meminta hasil riset perguruan tinggi dihilirkan menjadi produk inovasi.

Semarangpos.com, SEMARANG – Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir menyayangkan riset yang dihasilkan perguruan tinggi hanya berhenti pada publikasi. Menurut Menristekdikti, riset itu mestinya dihilirkan menjadi produk inovasi.

Advertisement

“Hasil riset dari perguruan tinggi belum sampai pada tahap hilirisasi,” katanya pada Peresmian Pusat Inovasi dan Bisnis Teknologi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Selasa (31/5/2016).

Pusat Inovasi dan Bisnis Teknologi di kampus Undip Semarang itu merupakan kerja sama antara Undip dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dalam rangka mempercepat proses hilirisasi hasil-hasil riset di universitas tersebut.

Dalam kesempatan itu Menristekdikti, juga meresmikan mata kuliah Technopreneurship Fakultas Teknik Undip dan Sekretariat Forum Komunikasi Pusat Inovasi Indonesia. Padahal, menurut Nasir, riset menghasilkan suatu inovasi yang akan dapat meningkatkan daya saing bangsa Indonesia di mata dunia internasional.

Advertisement

Untuk itu, sambung dia, hasil riset tersebut agar diwujudkan menjadi suatu produk inovasi guna mendukung daya saing bangsa. “Riset itu biayanya mahal, sehingga hasil riset di perguruan tinggi harus dihilirkan ke dunia usaha atau industri. Jangan hanya berhenti pada publikasi ilmiah saja,” pinta Nasir.

Nasir juga berharap dengan adanya mata kuliah Technopreneurship Fakultas Teknik Undip dapat meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam menghadapi era global. “Mata kuliah Technopreneurship dapat dikembangkan dengan mengkombinasikannya dengan disiplin ilmu lain, sehingga menghasilkan lulusan yang memiliki pandangan yang luas,” bebernya.

Rektor Undip Prof. Yos Johan Utama mengatakan keberadaan Pusat Inovasi dan Bisnis Teknologi Fakultas Teknik diharapkan dapat memacu para dosen dan mahasiswa menghasilkan produk-produk inovasi. “Produk inovasi yang dihasilkan Undip sebenarnya sudah cukup banyak, tinggal pemasarannya saja,” ujar dia.

Advertisement

Seusai peresmian Pusat Inovasi dan Bisnis Teknologi Fakultas Teknik di kampus Universitas Diponegoro Semarang itu, Nasir didampingi Yos Johan Utama meninjau pameran hasil riset dan produk inovasi karya mahasiswa Undip Semarang.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif