SOLOPOS.COM - Para mahasiswa Undip yang berhasil menciptakan alat untuk menetralkan air sumur yang tercemar air laut. (JIBI/Semarangpos.com/Istimewa-Humas Undip)

Kampus di Semarang, yakni Universitas Diponegoro (Undip), mahasiswanya baru-baru ini menciptakan sebuah alat yang bisa menetralkan air yang tercemar.

Semarangpos.com, SEMARANG –  Kebutuhan akan air bersih bagi warga di daerah pesisir pantai selama ini menjadi masalah yang sulit dipecahkan. Sumur-sumur yang menampung air bersih di daerah tersebut kerap tercemar air laut, terutama saat rob menerjang.

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, ke Depan Lebih Fokus Hadapi Tantangan Domestik

Kondisi inilah yang membuat sekelompok mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) Semarang tergerak hatinya untuk membuat solusi. Mahasiswa yang tergabung dalam PKM Undip itu berasal dari Fakultas Sains dan Matematika (FSM), yakni Titik Tiyas Novanda, Yoyon Wahyono, Hafidz Nugroho, dan Istiqomah Budiyanto.

Ketua Tim PKM Undip Titik Tyas Nofanda mengatakan bukan masalah baru lagi jika sumur masyarakat di pesisir pantai mengandung garam karena tercemar air laut, terutama saat rob melanda. Akibatnya, masyarakat di daerah pesisir pantai krisis air bersih baik untuk mandi, mencuci, maupun buang air.

“Oleh karenanya kami mencoba mengembangkan alat yang bisa menetralkan air sumur dari pencemaran air laut. Alat yang dikembangan ini menggunaan metode elektrolisis filtrasi dan ozonisasi, sehingga kandungan garam, partikel pengotor, dan bakteri berkurang,” terang Titik dalam siaran pers kepada Semarangpos.com, Rabu (56/7/2017).

Titik menambahkan air laut memiliki kadar garam rata-rata 3,5%, yang artinya dalam satu liter air laut terdapat 35 gram garam namun tidak seluruhnya mengandung natrium clorida (NaCl). Proses elektrolisis filtrasi nantinya akan memisahkan garam yang mengandung butiran kristal dan berbahan alumunium.

Kemudian, air yang sudah difiltrasi itu akan diozon untuk memusnahkan bakterinya.

“Dari hasil uji pH [pangkat hidrogen], TDS, dan daya hantar listrik, air yang telah diolah dengan teknologi ini mengalami perubahan. Terjadi peningkatan kualitas air sehingga lebih aman dikonsumsi,” imbuh Titik.

Titik pun berharap ke depan teknologi ciptaannya bersama mahasiswa lainnya dari kampus Undip Semarang itu bisa diaplikasikan kepada masyarakat yang ada di daerah pesisir pantai. Mereka berharap teknologi karyanya itu bisa mengatasi permasalahan masyarakat pesisir yang saat ini mengalami krisis air bersih.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya