SOLOPOS.COM - Tim SAR gabungan saat melakukan pencarian kapal nelayan yang hilang kontak di perairan Samudra Hindia, Sabtu (16/3/2024). (Solopos.com-Basarnas SAR Cilacap)

Solopos.com, CILACAP — Sebuah kapal nelayan Kiat Maju Jaya-7 hilang kontak di perairan Samudra Hindia sejak Rabu (10/3/2024). Kapal nelayan itu berisi 10 anak buah kapal (ABK) asal Pemalang, Jawa Tengah (Jateng), yang hingga kini masih dalam pencarian.

Dalam siaran pers yang diterima Solopos.com dari Basarnas Kantor SAR Cilacap, Sabtu (16/3/2024), kapal nelayan Kiat Maju Jaya-7 itu sebelum berlayar secara beriringan dengan tigaa kapal lainnya menuju Dermaga Cimiring, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah (Jateng). Namun di tengah perjalanan, keempat kapal nelayan itu menemui badai hingga harus bersandar ke Dermaga Pacitan di Jawa Timur (Jatim).

Promosi Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21% pada Kuartal I 2024

Akan tetapi dari empat kapal nelayan itu, hanya tiga di antaranya yang bersandar ke Dermaga Pacitan. Ketiga kapal itu yakni Kapal Makmur Jaya-20 dengan nahkoda Sumaryo, Kapal Makin Jaya-2 dengan nahkoda Raino, dan Kapal Maju Jaya-28 dengan nahkoda Tarmuji. Sementara Kapal Kiat Maju Jaya-7 dengan nahkoda Waidin hilang di perairan Samudra Hindia dan hingga kini hilang kontak, tidak diketahui keberadaannya.

Kepala Basarnas Kantor SAR Cilacap, Adah Sudarsa, mengaku telah mendapatkan informasi terkait hilang kontaknya kapal nelayan Kiat Maju Jaya-7 itu. Pihaknya saat ini telah menggelar operasi pencarian kapal nelayan itu.

Kapal nelayan yang hilang kontak itu pun berisi 10 ABK asal Pemalang. Ke-10 ABK itu yakni Waidin, 39; Ahmad Mutajar, 24; Angga Trio, 21; Gunawan, 22: Heri Setiaji, 27; Ichya Umidin, 23; M. Ripto, 25; Syarifuddin, 25; Waroji, 41; dan Zaenal, 29.

Operasi pencarian yang digelar bersama tim SAR gabungan dibagi dalam tiga regu. Regu pertama melakukan penyisiran di permukaan laut menggunakan RIB-06 bersama personel TNI AL Cilacap sejauh 3 NM dari Cimiring ke arah KLP dengan heading 179 derajat.

“Sementara SRU 2 [regu kedua] melakukan penyisiran darat menggunakan Rescue Trail sejauh 10 km dari Pantai Jetis ke Pantai Widarapayung dan penyisiran darat dengan berjalan kaki serta pemantauan menggunakan drone UAV,” ujar Adah.

Sedangkan regu ketiga melakukan penyisiran darat menggunakan Rescue Trail dari USS Congot sejauh 10 km dari Muara Bogowonto hingga Pantai Jatimalang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya