SOLOPOS.COM - Petugas Balai Karantina Pertanian Semarang saat memerikas serat kapuk randu yang akan dikirim atau ekspor ke India. (Solopos.com-Balai Karantina Pertanian Semarang)

Solopos.com, SEMARANG — Komoditas pertanian asal Jawa Tengah (Jateng) kerap menjadi incaran pasar luar negeri, salah satunya adalah serat kapuk. Sejumlah negara seperti India bahkan kerap ekspor serat kapuk randu asal Jawa Tengah (Jateng).

Berdasarkan data Balai Karanitan Pertanian Semarang, Jumat (16/6/2023) yang mengacu pada data sistem otomasi IQFAST, sepanjang tahun 2022 tercatat ada sekitar 1.000 ton kapuk asal Jateng yang diekspor ke India dengan nilai mencapai Rp24 miliar. Sedangkan keseluruhan ekspor kapok ke berbagai negara melalui Pelabuhan Tanjung Emas Semarang mencapai 5.000 ton atau senilai Rp60 miliar dengan frekuensi pengirimaan sebanyak 104 kali.

Promosi Keren! BRI Jadi Satu-Satunya Merek Indonesia di Daftar Brand Finance Global 500

Sementara, sepanjang 2023 atau hingga bulan Mei kemarin, ekspor kapuk randu dari Jateng ke India telah mencapai 350 ton atau senilai Rp6 miliar dengan frekuensi pengiriman sebanyak 40 kali. Sedangkan keseluruhan ekspor kapuk hingga Mei 2023 mencapai 1.750 ton atau senilai Rp23 miliar.

Kepala Karantina Pertanian Semarang, Turhadi Noerachman, menyampaikan bahwa sebelum diekspor, komoditas pertanian kapuk itu diperiksaa dengan teliti dan cermat untuk memastikan bebas dari organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK). Hasil pemeriksaan itu dinyatakan bersih, sehat, dan bebas serangga target serta dilengkapi Phytosanitary Certificate sebagai jaminan persyaratan negara tujuan, yakni India.

“Fasilitasi ekspor dilakukan dalam rangka memenuhi persyaratan negara tujuan, sehingga kami selaku otoritas Karantina Pertanian memastikan kapuk yang akan dikirim aman dan sehat,” jelasnya.

Menurut Turhadi, kapuk diminati pasar global dan peluang ekspornya kian menjanjikan guna mendongkrak percepatan ekspor. India merupakan salah satu pengimpor terbesar kapuk asal Jateng dibandingkan negara lain seperti Malaysia, Singapura, Korea Selatan, Jepang, Amerika Serikat, Tiongkok, Bangladesh, Bulgaria, Italia, Belgia, Mauritius, Jerman, dan Inggris.

Turhadi berharap peluang ekspor kapuk sampai akhir tahun ini semakin melejit untuk memenuhi permintaan pasar. “Pemberdayaan sentra kapuk randu di Jawa Tengah [Jateng] digiatkan kembali sehingga terus bertumbuh potensi ekspor, dan kami selaku otoritas Karantina Pertanian Semarang terus mengawal petani dan pelaku usaha agar produknya tembus ekspor serta berdaya saing di pasar internasional, “ujar Turhadi.

Lebih lanjut Turhadi mengungkapkan bahwa kapuk lama terlupakan, karena kini banyak pilihan kasur dari busa, bantal, guling dari bahan lain. Akan tetapi masih banyak manfaat lain yang diperoleh seperti industri elektronika, peredam panas dan isolator panas.

“Peluang ini perlu dimanfaatkan agar petani berinovasi mengembangkan olahan kapuk menghasilkan produk berkualitas dan dikenalkan ke luar negeri,” pungkas Turhadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya