SOLOPOS.COM - Presiden Jokowi (JIBI/Antara/dok)

Presiden Jokowi menunjukkan Kartu Indonesia Sehat (KIS) serta Kartu Indonesia Pintar (KIP). (JIBI/Solopos/Antara/Widodo S. Jusuf)

Jokowi (JIBI/Antara/dok)

Kanalsemarang.com, KUDUS – Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, tetap memberlakukan program kartu pintar sebagai jaminan pendidikan gratis bagi warga tidak mampu hingga tingkat SMA dan sederajat, meskipun Pemerintah Pusat juga meluncurkan program Kartu Indonesia Pintar (KIP).

Promosi Jelang Lebaran, BRI Imbau Nasabah Tetap Waspada Modus Penipuan Online

Menurut Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kudus Hadi Sucipto di Kudus, Kamis (13/11/2014), program kartu pintar pada 2015 masih tetap dianggarkan sehingga menjadi bukti bahwa tahun depan tetap diberlakukan.

Hanya saja, lanjut dia, saat ini belum bisa memastikan jumlah anggaran yang dialokasikan untuk menjamin sekolah gratis bagi siswa miskin dari tingkat sekolah dasar (SD) hingga SMA dan sederajat.

Kartu pintar sebagai jaminan pendidikan gratis tersebut, katanya, tidak hanya terbatas pada pelajar dari sekolah negeri, melainkan pelajar dari sekolah swasta di Kudus juga mendapatkan kartu yang sama.

Untuk memastikan semua warga miskin mendapat jaminan serupa, maka masing-masing sekolah diminta mendatanya tanpa harus menunggu surat keterangan miskin dari desa.

“Pihak sekolah juga bisa melakukan kunjungan ke rumah siswa yang dinilai miskin tersebut guna memastikan dari keluarga miskin atau tidak,” ujarnya seperti dikutip Antara, Kamis (13/11/2014).

Selanjutnya, kata dia, Dinas Pendidikan yang akan memproses kelengkapan administrasinya agar mendapatkan kartu pintar.

Adanya jaminan pendidikan gratis tersebut, kata dia, tidak ada alasan bagi warga kurang mampu atau tidak mampu di Kudus untuk tidak bisa melanjutkan pendidikan minimal jenjang SMA atau sederajat.

Terkait dengan bantuan yang diberikan secara tunai kepada siswa, dia berharap, digunakan untuk kepentingan sekolah, bukan kepentingan lain seperti untuk memperbaiki rumah orang tuanya.

“Kami berharap orang tua juga menyadari bahwa bantuan tersebut untuk kepentingan pendidikan, bukan yang lainnya,” ujarnya.

Anggaran yang disediakan untuk menanggung ribuan siswa tidak mampu dalam menempuh pendidikan hingga jenjang SMA pada tahun anggaran 2014 sebesar Rp5,317 miliar.

Jumlah siswa yang menerima bantuan sebanyak 5.528 siswa dari tingkat SD, SMP hingga SMA.

Untuk siswa SD sebanyak 485 orang, Madrasah Ibtidaiyah sebanyak 105 orang, SMP sebanyak 882 orang, MTs sebanyak 268 orang, serta SMA sebanyak 1.501 orang dan Madrasah Aliyah sebanyak 598 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya