Jateng
Jumat, 14 November 2014 - 06:50 WIB

KARTU INDONESIA PINTAR : Pemkab Kudus Minta Sekolah Swasta dan Negeri Mendata Siswa Miskin

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Jokowi (JIBI/Antara/dok)

Jokowi (JIBI/Antara/dok)

Kanalsemarang.com, KUDUS – Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, tetap memberlakukan program kartu pintar sebagai jaminan pendidikan gratis bagi warga tidak mampu hingga tingkat SMA dan sederajat, meskipun Pemerintah Pusat juga meluncurkan program Kartu Indonesia Pintar (KIP).

Advertisement

Menurut Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kudus Hadi Sucipto di Kudus, Kamis (13/11/2014), program kartu pintar pada 2015 masih tetap dianggarkan sehingga menjadi bukti bahwa tahun depan tetap diberlakukan.

Hanya saja, lanjut dia, saat ini belum bisa memastikan jumlah anggaran yang dialokasikan untuk menjamin sekolah gratis bagi siswa miskin dari tingkat sekolah dasar (SD) hingga SMA dan sederajat.

Advertisement

Hanya saja, lanjut dia, saat ini belum bisa memastikan jumlah anggaran yang dialokasikan untuk menjamin sekolah gratis bagi siswa miskin dari tingkat sekolah dasar (SD) hingga SMA dan sederajat.

Kartu pintar sebagai jaminan pendidikan gratis tersebut, katanya, tidak hanya terbatas pada pelajar dari sekolah negeri, melainkan pelajar dari sekolah swasta di Kudus juga mendapatkan kartu yang sama.

Untuk memastikan semua warga miskin mendapat jaminan serupa, maka masing-masing sekolah diminta mendatanya tanpa harus menunggu surat keterangan miskin dari desa.

Advertisement

Selanjutnya, kata dia, Dinas Pendidikan yang akan memproses kelengkapan administrasinya agar mendapatkan kartu pintar.

Adanya jaminan pendidikan gratis tersebut, kata dia, tidak ada alasan bagi warga kurang mampu atau tidak mampu di Kudus untuk tidak bisa melanjutkan pendidikan minimal jenjang SMA atau sederajat.

Terkait dengan bantuan yang diberikan secara tunai kepada siswa, dia berharap, digunakan untuk kepentingan sekolah, bukan kepentingan lain seperti untuk memperbaiki rumah orang tuanya.

Advertisement

“Kami berharap orang tua juga menyadari bahwa bantuan tersebut untuk kepentingan pendidikan, bukan yang lainnya,” ujarnya.

Anggaran yang disediakan untuk menanggung ribuan siswa tidak mampu dalam menempuh pendidikan hingga jenjang SMA pada tahun anggaran 2014 sebesar Rp5,317 miliar.

Jumlah siswa yang menerima bantuan sebanyak 5.528 siswa dari tingkat SD, SMP hingga SMA.

Advertisement

Untuk siswa SD sebanyak 485 orang, Madrasah Ibtidaiyah sebanyak 105 orang, SMP sebanyak 882 orang, MTs sebanyak 268 orang, serta SMA sebanyak 1.501 orang dan Madrasah Aliyah sebanyak 598 orang.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif