Jateng
Selasa, 9 Desember 2014 - 21:50 WIB

KARTU SEMARANG SEHAT : Walikota Semarang Kecewa, 5 Rumah Sakit Bolos Saat Sosialisasi Layanan Kesehatan

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pelayanan perizinan (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Solopos)

Kanalsemarang.com, SEMARANG- Walikota Semarang Hendrar Prihadi yang akrab disapa Hendi kecewa atas ketidakhadiran perwakilan lima rumah sakit di wilayah itu dalam sosialisasi Kartu Semarang Sehat.

Advertisement

“Ada lima RS yang diundang tapi tidak hadir dan tidak ada keterangan. Pada kelima RS itu, [pelayanan] KSS belum dapat diterima,” katanya, seusai sosialisasi KSS di Gedung Moch Ihsan seperti dikutip Antara, Selasa (9/12/2014).

Ia menyebutkan kelima RS yang tidak hadir dalam sosialisasi KSS itu yakni RS Hermina Pandanaran, RS Hermina Banyumanik, RS Columbia Asia, RS Telogorejo, dan RS St Elisabeth yang semuanya merupakan RS swasta.

Meski kecewa dengan ketidakhadiran perwakilan RS itu, ia mengaku akan terus melakukan pendekatan secara khusus, apalagi berkaitan dengan pelayanan KSS untuk melayani akses kesehatan bagi warga tidak mampu.

Advertisement

“Nanti kami akan panggil dan lakukan pendekatan secara khusus. Bagaimana pun, mereka berada di Kota Semarang, ya, semestinya turut bersama-sama membantu masyarakat Kota Semarang,” kata Hendi.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang dr Widoyono mengatakan RS semestinya jangan semata “business oriented” (berorientasi bisnis), namun juga social oriented (berorientasi sosial).

Karena itu, kata dia, pihaknya akan melakukan pendekatan secara khusus kepada kelima RS itu agar mau bekerja sama dengan Pemerintah Kota Semarang dalam membantu layanan kesehatan warga miskin lewat KSS.

Advertisement

Menurut dia, KSS merupakan program yang memotong rantai birokrasi, sebab pasien yang memiliki KSS cukup melampirkan fotokopi kartu tanda penduduk (KTP) tanpa harus membawa surat rujukan untuk ke RS.

Sejauh ini, kata dia, sudah ada 13 RS yang bekerja sama dengan Pemkot Semarang dalam pelayanan program KSS sehingga warga miskin yang memiliki KSS bisa terbantu dalam pelayanan akses kesehatan.

“Kami imbau setiap RS menyediakan minimal 6-8 kaar setiap harinya untuk pasien KSS sehingga jika ada pasien bisa langsung tertangani. Untuk pasien dari luar kota, kami juga bantu,” pungkasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif