Jateng
Jumat, 17 April 2015 - 21:50 WIB

KARYA BAKTI TNI : Kodim Temanggung Bersama Warga Bangun Jalan dan Jembatan

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Anggota Koramil 15/Andong bersama warga membangun jembatan darurat penghubung Desa Pakel dan Desa Mojo, Andong, Senin (31/3). Jembatan tersebut putus akibat hujan deras Sabtu (29/3/2014) malam. (JIBI/Solopos/Istimewa/Koramil 15/Andong)

Anggota Koramil 15/Andong bersama warga membangun jembatan darurat penghubung Desa Pakel dan Desa Mojo, Andong, Senin (31/3). Jembatan tersebut putus akibat hujan deras Sabtu (29/3/2014) malam. (JIBI/Solopos/Istimewa/Koramil 15/Andong)

Karya Bakti TNI di Temanggung dimanfaatkan warga untuk bergotong royong bersama anggota Kodim membangun jalan dan jembatan di daerah yang terisolasi 

Advertisement

Kanalsemarang.com, TEMANGGUNG – Karya bakti TNI Kodim 0708 Temanggung bersama masyarakat membangun jalan dan jembatan yang menghubungkan daerah yang terisolasi, yakni antara Dusun Pakisan Desa Wonokerso, Pringsurat dengan Dusun Porot Desa Getas, Kaloran, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

“Karya bakti ini merupakan pra-TMMD reguler ke-94 tahun 2015 di wilayah Kodim 0706/Temanggung yang telah dimulai bulan Januari 2015,” kata Pasi Teritorial, Kodim 0706/Temanggung, Kapten Inf Basri di Temanggung seperti dikutip Antara, Jumat (17/4/2015).

Ia mengatakan kegiatan karya bakti ini membuka jalan setapak selebar kurang dari satu meter sepanjang 1.580 meter, dilebarkan menjadi enam meter untuk membuka akses pendidikan dan ekonomi di daerah tersebut. Pelebaran jalan itu menggunakan tanah hibah dari 14 pemilik tanah.

Advertisement

Ia menuturkan pelaksanaan TMMD reguler akan berlangsung pada 7-20 Mei 2015 dengan melibatkan 150 personel, yakni dari Yon Armed 3 Magelang, TNI AU, TNI AL, Polri, dan Kodim.

“Waktu TMMD sangat pendek, maka didahului dengan karya bakti karena harus membangun jembatan sepanjang enam meter lebar empat meter dan sebuah gorong-gorong,” katanya.

Selama ini Dusun Pakisan terisolir, anak-anak yang mau ke sekolah di Dusun Porot terpaksa harus memutar melalui wilayah Kabupaten Semarang sejauh lima kilometer jika menggunakan kendaraan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif