Jateng
Selasa, 28 Oktober 2014 - 07:50 WIB

KARYA SENI ANAK : Pemkot Magelang Dukung Pengembangan Seni Kaligrafi Anak

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sebanyak 80 lukisan media pasir dihadirkan dalam pameran yang berlangsung di kantor Dinas Pariwisata DIY, 3 -12 Agustus. (JIBI/Harian Jogja/Kurniyanto)

Ilustrasi kaligrafi (JIBI/Harian Jogja/Kurniyanto)

Kanalsemarang.com, MAGELANG – Wali Kota Magelang, Jawa Tengah, Sigit Widyonindito mengagumi seni kaligrafi hasil karya anak-anak di Kelurahan Gelangan, Kota Magelang.

Advertisement

Hal itu dia sampaikan saat meninjau usaha “Mas Kaligrafi” pada kegiatan mlaku-mlaku tilik kampung di Kelurahan Gelangan, Magelang, Minggu (26/10/2014).

Kelompok usaha “Mas Kaligrafi” yang berlokasi di RT 2/ RW 9 Kelurahan Gelangan ini, banyak menghasilkan karya seni kaligrafi yang menarik dan bagus, kreasi dari goresan anak-anak yang rata-rata masih duduk di bangku SD dan SMP.

“Bagus sekali hasil karyanya. Ini bakat anak-anak yang harus dibina dan dibimbing dengan baik. Saya Minta SKPD terkait untuk memperhatikan ini agar bisa lebih berkembang,” katanya seperti dikutip Antara.

Advertisement

Hasil seni kaligrafi tersebut sudah dijual ke wilayah Kota Magelang dan sekitarnya, mulai harga Rp50 ribu hingga Rp300 ribu. Semua karya ini dikerjakan oleh sekitar 10 anak dengan mendapat bimbingan dari pengelola usaha.

“Mlaku-mlaku tilik kampung” ini merupakan kegiatan rutin Wali Kota Magelang untuk melihat langsung kondisi wilayahnya serta menyerap aspirasi warga.

Pada kesempatan tersebut wali kota beserta rombongan mendatangi sejumlah kampung di Kelurahan Gelangan, yakni Ketepeng, Ngentak Murni, Poncol, Pasar Telo, Samban Utara, Ngentak, dan Plalongan kemudian finish di Kantor Kelurahan Gelangan.

Advertisement

Pada peninjauan itu Sigit banyak memperhatikan soal kebersihan dan penataan kampung. Sesekali dia mengajak warganya untuk terus menjaga kebersihan dan kerapian lingkungannya. Selain itu, tidak jarang dirinya mengapresiasi masyarakat setempat yang telah menerapkan inovasi kampung organik.

“Ini sudah bagus lingkungannya. Harus dijaga dan dirawat dengan baik. Ingat, budaya bersih perlu dibiasakan karena merupakan kebutuhan kita semua,” kata Sigit.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif