Jateng
Sabtu, 14 November 2020 - 04:00 WIB

Kasus Covid-19 di Salatiga Tambah 51, Imbas Libur atau Klaster Keluarga?

Imam Yuda Saputra  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi virus corona atau Covid-19 (Freepik)

Solopos.com, SALATIGA — Sepekan pascalibur panjang kasus penularan Covid-19 di Kota Salatiga, Jawa Tengah mengalami lonjakan yang cukup signifikan. Berdasarkan catatan Semarangpos.com—grup Solopos.com, selama sepekan terakhir, mulai 6-13 November 2020, kasus positif Covid-19 di Kota Salatiga bertambah 51 orang.

Sementara itu, jumlah kasus kematian juga mengalami penambahan 3 kasus, sehingga total sudah ada 10 warga Salatiga yang meninggal akibat Covid-19. “Iya, membeludak [jumlah kasus positif Covid-19] pasca-libur panjang. Sepekan setelah libur panjang itu masa inkubasi penyakit dan setelah di-tracing ternyata banyak kasus baru,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Salatiga, Siti Zuraidah, kepada Solopos.com, Jumat (13/11/2020).

Advertisement

NASA Jajaki Planet-Planet Layak Dihuni

Dari jumlah penambahan kasus selama sepekan, lonjakan kasus paling banyak terjadi pada Sabtu (7/11/2020). Total ada penambahan 15 kasus positif pada akhir pekan lalu.

Sementara itu, per 13 November 2020 ada tambahan sembilan kasus baru. Dari sembilan kasus itu, tiga di antaranya merupakan anak berusia di bawah lima tahun dan satu kasus mengalami kematian.

Advertisement

Total 377 Kasus

Dengan demikian, total kasus Covid-19 di Salatiga hingga saat ini mencapai 377. Perinciannya, 54 orang masih menjalani perawatan, 313 orang dinyatakan sembuh, dan 10 orang meninggal dunia.

Sementara itu, kasus kematian terbaru akibat Covid-19 di Salatiga dialami seorang perempuan berusia 69 tahun, warga Kelurahan Tingkir Tengah. “Sebelum meninggal, ia lebih dulu berstatus suspect dan dirawat di RSUD Salatiga. Meninggalnya sudah beberapa hari lalu, tapi hasil tesnya baru keluar dan dinyatakan positif,” jelas Zuraidah.

BTS Raih 4 Trofi MTV Europe Music Awards

Advertisement

Zuraidah mengatakan dari lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di Salatiga, paling banyak berasal dari klaster penularan di lingkungan keluarga. Selain lingkungan keluarga, klaster tempat kerja juga menyumbang lonjakan kasus positif Covid-19.

“Penularan [klaster] keluarga memang mengkhawatirkan. Oleh karenanya harus diantisipasi dengan sungguh-sungguh. Keluar rumah wajib pakai masker dan menaati protocol kesehatan supaya enggak menularkan virus ke keluarga yang tinggal di rumah,” imbuh  Zuraidah.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif