Jateng
Jumat, 28 Mei 2021 - 20:45 WIB

Kasus Covid-19 Kudus Melonjak, Ganjar Minta Kota Semarang Lakukan Ini

Imam Yuda Saputra  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (tengah). (Bisnis)

Solopos.com, SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang untuk membantu penanganan kasus Covid-19 di Kabupaten Kudus.

Kasus Covid-19 Kudus mengalami lonjakan tajam dalam beberapa hari terakhir. Daerah Kudus yang semula berstatus zona oranye, kini pun berubah menjadi zona merah.

Advertisement

Ganjar mengaku terus memantau penanganan kasus Covid-19 di Kudus. Ia juga telah berkoordinasi dengan Bupati Kudus, Hartopo, terkait penanganan lonjakan tersebut. Termasuk dengan penambahan tempat tidur di rumah sakit maupun tempat isolasi.

“Nanti [untuk tempat isolasi] di-backup dari Kota Semarang. Pak Hendi [Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi] sudah siap. Nanti kalau layanan public di Kudus terkait penanganan Covid-19 tidak tertampung, maka akan kita tarik ke sini [Kota Semarang],” ujar Ganjar di rumah dinasnya, Jumat (28/5/2021).

Advertisement

“Nanti [untuk tempat isolasi] di-backup dari Kota Semarang. Pak Hendi [Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi] sudah siap. Nanti kalau layanan public di Kudus terkait penanganan Covid-19 tidak tertampung, maka akan kita tarik ke sini [Kota Semarang],” ujar Ganjar di rumah dinasnya, Jumat (28/5/2021).

Baca juga: Kudus Siapkan RS Cadangan Kapasitas 400 Tempat Tidur

Peralatan untuk penanganan peningkatan kasus Covid-19 Kudus lanjut Ganjar juga sudah disiapkan. Termasuk penambahan sumber daya manusia (SDM) di bidang kesehatan.

Advertisement

Sebenarnya lanjut Ganjar, peningkatan kasus Covid-19 tidak hanya terjadi di Kudus. Ada sejumlah daerah lain di Jateng yang menunjukkan adanya peningkatan.

Baca juga: Catat! Jika PDIP Tak Mau, Nasdem Terbuka Untuk Ganjar

Varian Baru

Setidaknya lanjut dia, ada delapan daerah yang kasus Covid-19 terus dipantau selain Kudus. Di antaranya Karanganyar, Sragen, Wonogiri, Banyumas, Cilacap, Klaten, dan Jepara.

Advertisement

“Untuk Cilacap ada varian baru. Ada permintaan dari Banyumas agar Pemprov terlibat karena keduanya bergandengan. Harapannya ada kesepakatan antara keduanya. Bagaimana pergerakan orang di sana diatur. Itu penting,” tegasnya.

Ganjar mengucapkan terima kasih karena aparat TNI-Polri memutuskan untuk menutup dan melakukan pengetatan di beberapa daerah yang mengalami peningkatan. Menurutnya, langkah itu tepat untuk mengurangi risiko penularan termasuk kasus Covid-19 di Kudus.

Baca juga: Bupati Mendadak Tutup Sementara Akses Masuk Kota Kudus

Advertisement

Ganjar juga meminta seluruh kepala daerah di Jateng siaga. Sebab prediksinya benar, bahwa setelah libur Lebaran akan terjadi peningkatan kasus Covid-19 cukup tinggi.

“Maka ini warning untuk semuanya. Saya minta semua kepala daerah hati-hati. Semua kerumunan yang sifatnya keramaian tolong dibatasi dan diperketat. Kasih peringatan dan edukasi dengan baik. Kalau tetap nekat, tutup!,” tegas Ganjar menyikasi lonjakan kasus Covid-19 di Kudus.

Data yang ditampilkan corona.jatengprov.go.id per tanggal 28 Mei 2021, terjadi penambahan 2.111 kasus baru Covid-19 di Jateng. Dengan demikian, total kasus Covid-19 di Jateng hingga saat ini mencapai 201.270. Perinciannya 8.612 kasus aktif, 179.879 kasus sembuh, dan 12.779 kasus kematian.

 

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif