Jateng
Senin, 6 Maret 2023 - 15:19 WIB

Kasus Stunting Capai 13 Anak di Kalicacing Salatiga, Super Tangguh Diaktifkan

Hawin Alaina  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tim Super Tangguh saat melakukan pengukuran tinggi badan anak untuk memastikan tidak terkena stunting di Balai Kelurahan Kalicacing, Sidomukti, Salatiga, Senin (6/3/2023). (Solopos.com/Hawin Alaina)

Solopos.com, SALATIGA — Kasus stunting di Kelurahan Kalicacing, Kecamatan Sidomukti, Salatiga mencapai belasan anak. Hal itu membuat Pemkot Salatiga mengaktifkan Program Satu Perangkat Daerah Bertanggung Jawab Penuh (Super Tangguh).

Program Super Tangguh bertujuan agar secara bersama-sama menjadikan kasus stunting menjadi zero kasus di Kelurahan Kalicacing. Berdasarkan catatan dari Dinas Kesehatan Kota Salatiga, jumlah kasus stunting di Kelurahan Kalicacing telah mencapai 17 anak, Januari-Februari 2023.

Advertisement

Lurah Kalicacing, Nanik Dyah, mengatakan saat Maret telah terjadi penurunan kasus stunting di wilayah setempat.

“Untuk Maret terdapat penurunan empat kasus. Jadi saat ini hanya ada 13 kasus stunting,” kata Nanik kepada Solopos.com, Senin (6/3/2023).

Penurunan kasus stunting tersebut, menurutnya bukan karena sudah berusia lebih dari lima tahun. Namun hal tersebut dikarenakan gizi anak tersebut sudah membaik.

Advertisement

Pihaknya bekerja sama dengan Badan Kepegawaian dan Penanganan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) berkomitmen menuntaskan stunting dengan cara gerilya.

“Jadi mengunjungi ke posyandu-posyandu. Di Kalicacing ada enam Posyandu, jadi setiap satu bulan harus mengunjungi keenam posyandu,” terangnya.

Selain itu, pihaknya juga masuk ke dalam Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) untuk melihat dan berkomunikasi dengan para guru. Hal tersebut dilakukan untuk memberikan dan menambah semangat bagi para orang tua dan kader.

Advertisement

“Ada penyuluhan. Lalu ada bantuan juga,” ucapnya.

Nanik menargetkan dalam tiga bulan ke depan kasus stunting di wilayah Kalicacing bisa menjadi zero kasus. Dalam kasus stunting baru biasanya tidak dapat diprediksi karena ada beberapa faktor kelahiran dan lainnya.

“Kalau kami hanya berusaha agar tiga bulan lagi sudah zero kasus dan semoga tidak tambah,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif