Jateng
Senin, 29 September 2014 - 09:55 WIB

KAWASAN INDUSTRI KENDAL : Dibangun Mulai Oktober, Banyak Investor Ngantre

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Investasi (JIBI/Solopos/Antara)

Ilustrasi Investasi (JIBI/Solopos/Antara)

Kanalsemarang.com, SEMARANG—Pemerintah Kabupaten Kendal memastikan proses pembangunan Kawasan Industri Kendal (KEK) bakal dimulai pada Oktober tahun ini, mengingat banyaknya investor yang masuk ke kawasan tersebut.

Advertisement

Bupati Kendal Widya Kandi Susanti menyatakan proses pembangunan KIK akan dimulai pada bulan depan di lahan seluas sekitar 2.800 hektare. Pembangunan KIK mendesak dilakukan mengingat sejumlah investor menanyakan kepastian aktivasi kawasan tersebut.

“Kesiapan kawasan industri sudah. Regulasi sudah kita siapkan, perda sudah ada,” papar Kandi seperti dikutip Antara, Kamis (25/9/2014).

Pihaknya menyatakan akan mempermudah para investor dalam mengurus perijinan dan pemberian insentif bagi pelaku usaha yang menanamkan modal di KIK. Saat ini, kata dia, ada 100-an investor dari domestik maupun mancanegara yang sudah siap berinvetasi di Kendal.

Advertisement

Menurutnya, seluruh investor baru harus masuk ke KIK dengan acuan dasar hukum Perda No 24/2007 tentang Kawasan Industri  dan Perda No 20/2011 tentang rencana tata ruang wilayah (RTRW).

“Kami sudah mempunyai aturan ketat mengenai kawasan industri. Jadi investor tidak perlu ragu,” kata dia.

Widya mengakui keinginan investor yakni membangun kawasan tersendiri dengan alasan lebih mudah untuk mengembangkan perusahaan yang terintegrasi dalam satu kawasan. Namun demikian, dia tidak memberikan kesempatan bagi investor untuk mendirikan perusahana di luar KIK.

Advertisement

“Sebenarnya kami siapkan lahan lain di luar KIK. Lokasinya nanti dulu, khawatir banyak spekulan tanah bermain,” paparnya.

Pihaknya mengatakan beroperasinya KIK dapat mengurangi pengganguran di Kabupaten Kendal yang saat ini mencapai 30.000 orang. Sementara kebutuhan tenaga kerja di KIK diperkirakan sebanyak 600.000 orang.

Direktur PT KIK Sadeni Hendarman mengatakan beroperasinya KIK menunggu kepastian tenant dari luar negeri yang bakal masuk ke kawasan tersebut. Dia juga berharap akhir tahun ini KIK sudah bisa beroperasi.

“Kawasan ini terintegrasi dengan pelabuhan di Kendal. Selain itu, bandara udara yang berada di Semarang juga sangat mendukung,” tuturnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif