SOLOPOS.COM - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (tengah) didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kanan) dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kiri) menjawab pertanyaan wartawan pada konferensi pers rencana peresmian Kawasan Industri Kendal, di Semarang, Jateng, Minggu (13/11/2016).(JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)

Kawasan Industri Kendal berjanji memprioritaskan warga lokal sebagai tenaga kerja operasional.

Semarangpos.com, SEMARANG — Kawasan Industri Kendal (KIK) berkomitmen memprioritaskan penggunaan tenaga kerja lokal dalam operasionalnya sebagai upaya pengurangan angka kemiskinan dan pengangguran di Jawa Tengah (Jateng).

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, ke Depan Lebih Fokus Hadapi Tantangan Domestik

“Kami berkomitmen serap tenaga kerja lokal dan hal itu sudah kami buktikan pada proyek-proyek kami di daerah lain,” kata Presiden Direktur PT Jababeka Tbk. Budianto Liman di Semarang, Minggu (13/11/2016).

Ia menjelaskan bahwa KIK memiliki slogan “Industrial Park by the Bay” karena letaknya di tepi pantai dan berada tepat di tengah koridor pertumbuhan ekonomi Jakarta-Semarang-Surabaya sehingga diharapkan dapat menaikkan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa Tengah dengan mendorong arus investasi dan pencipataan lapangan kerja baru.

Pembangunan KIK akan berlangsung dalam beberapa tahap dan saat ini sudah dimulai pembangunan tahap pertama yang meliputi area industri seluas 860 ha. Menurut dia, tahap pertama pembangunan KIK diperkirakan selesai dibangun dalam tiga hingga lima tahun kedepan, sedangkan tahap kedua akan dilakukan secara paralel dengan pembebasan lahan.

“Infrastruktur yang kami bangun nantinya adalah yang dibutuhkan para investor seperti water treatment plan, pembangkit tenaga listrik, dan membangun kawasan logistik,” ujarnya.

Budianto mengungkapkan bahwa tahap pertama pembangunan KIK akan memanfaatkan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, sedangkan pemanfaatkan Pelabuhan Kendal menunggu pengembangannya dan belum akan dilakulan dalam empat hingga lima tahun ke depan.

Hal tersebut disampaikan pada konferensi pers sebelum peresmian KIK yang dihadiri Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dijadwalkan akan meresmikan KIK pada Senin (14/11/2016) serta menyaksikan penandatanganan komitmen investasi oleh 25 pengusaha Singapura.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menambahkan, saat ini sudah ada 20 investor yang menanamkan modalnya di KIK dengan total nilai investasi sebesar Rp4,3 triliun dan akan menyerap tenaga kerja sebanyak 4.000 orang. Sementara itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyambut baik peresmian KIK sebagai salah satu bentuk kerja sama pemerintah Indonesia dengan pemerintah Singapura.

“Dalam kondisi perekonomian seperti sekarang ini perlu ada terobosan-terobosan yang bisa selesaikan berbagai persoalan dan kami akan pacu perekonomian dengan menggandeng para investor,” katanya. Ganjar berharap perizinan berinvestasi di KIK bisa dipercepat dan harapannya angka kemiskinan serta jumlah pengangguran dapat berkurang dengan beroperasinya KIK.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya