Jateng
Senin, 25 September 2017 - 22:50 WIB

KEBAKARAN KUDUS : Api di Hutan Perhutani Dipadamkan Bersama-Sama

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pegawai Perum Perhutani KPH Pati Selatan, Minggu (24/9/2017), memadamkan api di lereng Gunung Muria, tak jauh dari Petilasan Abiyoso, di petak 75 RPH Bategede BKPH Muria Pati Ayam KPH Pati, wilayah Desa Rahtawu, Kecamatan Gebog, Kudus, Jateng. (JIBI/Solopos/Antara/Istimewa-Perhutani)

Kebakaran hutan di lereng Pegunungan Muria, wilayah Kabupaten Kudus, Jateng akhirnya bisa dipadamkan.

Semarangpos.com, KUDUS — Perum Perhutani, Minggu (24/9/2017) siang, berhasil memadamkan kebakaran hutan di kawasan Pegunungan Muria, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Klaim Perhutani itu disampaikan Wakil Administratur Perum Perhutani Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Pati Selatan Agus Ridwan.

Advertisement

“Upaya penyisiran pada lokasi titik api pada Minggu, memang membuahkan hasil karena sekitar pukul 13.00 WIB, api berhasil dipadamkan,” ujarnya saat dihubungi Kantor Berita Antara lewat telepon dari Kudus, Senin (25/9/2017).

Ia mengakui upaya pemadaman kebakaran hutan di Pegunungan Muria, Kudus, Jateng yang harus menunggu hari libur itu tak dilakukan sendiri oleh Perum Perhutani. Diakuinya, ada 15 orang personel Perum Perhutani yang terlibat, namun pemadaman kebakaran itu juga didukung 11 orang Taruna Siaga Bencana (Tagana), enam orang personel BPBD Kudus , dan 15 orang personel Regu Pencari dan Penolong (SAR), serta ada pula 16 orang dari warga setempat.

Advertisement

Ia mengakui upaya pemadaman kebakaran hutan di Pegunungan Muria, Kudus, Jateng yang harus menunggu hari libur itu tak dilakukan sendiri oleh Perum Perhutani. Diakuinya, ada 15 orang personel Perum Perhutani yang terlibat, namun pemadaman kebakaran itu juga didukung 11 orang Taruna Siaga Bencana (Tagana), enam orang personel BPBD Kudus , dan 15 orang personel Regu Pencari dan Penolong (SAR), serta ada pula 16 orang dari warga setempat.

Setelah api berhasil dipadamkan, kata dia, sekitar pukul 14.30 WIB, turun hujan dengan intensitas rendah.

Awalnya, kata dia, titik api muncul di bagian lereng dekat Petilasan Abiyoso petak 75 Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Bategede Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Muria Pati Ayam Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Pati, Jumat (22/9/2017) pukul 10.00 WIB. Atas kejadian tersebut, Perhutani berkoordinasi dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), Pemerintah Desa Rahtawu dan Pemerintah Kecamatan Gebog, polsek, Koramil Gebog dan BPBD Kudus.

Advertisement

Untuk itu, lanjut dia, diambil tindakan untuk melakukan pemetaan kemungkinan area terdampak dan lokalisasi api dengan menggunakan drone—pewasawt tanpa awak. Berdasarkan hasil pantauan menggunakan drone, diputuskan memantau api sampai dengan titik yang dapat dijangkau.

Hasil pemantauanm Sabtu (23/9/2017), kata Agus, titik api menyebar ke tiga titik, yakni Abiyoso, Segerobok dan Rumbangan yang masih berada di wilayah Kabupaten Kudus. Selanjutnya, diterjunkan personel yang terbagi menjadi dua tim, yakni tim yang akan menuju titik Abiyoso dan Segerobok yang aksesnya bisa dijangkau.

Akhirnya, lanjut dia, tim gabungan tersebut dapat memadamkan dua titik api dan melokalisir dengan membuat ilaran api. Tim gabungan tersebut, meliputi personel dari Perum Perhutani Pati, Tagana, BPBD, SAR, relawan serta masyarakat.

Advertisement

Pada Minggu pagi, penanganan kebakaran di Pegunungan Muria wilayah Kabupaten Kudus itu dilanjutkan dengan penyisiran di titik Segerobok dan Abiyoso untuk memastikan tidak api yang muncul. “Tim gabungan bergerak memadamkan api di titik Rumbangan dan pukul 13.00 WIB berhasil dipadamkan, kemudian turun hujan dengan intensitas rendah,” ujarnya.

Ia mencatat, luas lahan yang terbakar mencapai lebih dari 3 ha, sedangkan yang terbakar berupa semak belukar dan pakis kering yang tumbuh di bukit batu. Senin (25/9/2017) ini, lanjut dia, kembali dilakukan pemantauan untuk dilakukan penyisiran di tiga titik munculnya api sebelumnya.

Tim pemantauan Senin ini, meliputi lima orang personel Perum Perhutani lima dan 10 orang warga setempat. Rencananya, Perum Perhutani Pati akan mengupayakan lokasi yang terbakar tersebut ditanami tanaman kaliandra yang merupakan tanaman perdu yang mempunyai batang berkayu, bertajuk lebat, dan bisa tumbuh tinggi.

Advertisement

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif