SOLOPOS.COM - Ilustrasi kebakaran (JIBI/Solopos/Dok)

Kebakaran Magelang terjadi di Pasar Kaliangkrik, Selasa dini hari.

Solopos.com, MAGELANG — Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) tengah mendalami indikasi kebakaran Pasar tradisional Kaliangkrik Kabupaten Magelang Jawa Tengah karena kejadian serupa kerap terjadi pada malam hari.

Promosi Kredit BRI Tembus Rp1.308,65 Triliun, Mayoritas untuk UMKM

Ketua Umum Ikappi Abdullah Mansuri mengatakan kejadian kebakaran pasar tradisional belakang terakhir ini terjadi pada malam hari. Dia mencontohkan kebakaran Pasar Klewer Solo dan Pasar Johar Semarang terjadi pada malam hari.  Pasar Kaliangkrik terbakar pada Selasa (23/6/2015) dini hari yang menghanguskan sekitar 250 los atau kios.

“Tolong tahan diri untuk menyimpulkan kejadian itu diakibatkan korsleting listrik. Kami masih mendalami atas kebakaran di sana,” papar Abdullah kepada JIBI/Bisnis, Rabu (24/6/2015).

Pihaknya meminta kepada pemerintah daerah setempat memastikan pemulihan korban kebakaran sesegara mungkin. Apalagi, ujar Abdullah, bulan ini sejumlah telah menyetok berbagai bahan kebutuhan untuk penjualan pada Lebaran tahun ini.

Dari analisis sementara, dia mengakui pasar tradisional yang bangunannya didominasi dari kayu itu mudah terbakar jika terkena percikan api. Adapun estimasi kerugian atas musibah tersebut, Ikappi menyebut sekitar Rp75 miliar.

“Angka itu belum termasuk kerugian fisik bangunan. Setiap kios kira-kira ditaksir merugi Rp100 juta-Rp300 juta. Jumlahnya sekitar 750 kios,” paparnya.

Perihal kepastian angka kerugian dan jumlah kios yang terbakar, ujar Abdullah, tim independen dari Ikappi sedang melakukan pendataan di lapangan.

Dia menginginkan pihak Polda Jawa Tengah atau aparat terkait secepatnya mencari tahu penyebab kebakaran pasar tradisional tersebut. “Kami minta pedagang tabah menghadapi duka ini,” ujarnya.

Abdullah mengimbau kepada pengelola pasar dan stakeholder untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kebakaran pasar memasuki bulan suci Ramadan tahun ini.

Dia mengatakan seluruh pedagang pasar tradisional, pengelola pasar maupun instansi terkait untuk semakin meningkatkan kewaspasaan atas terjadinya kebakaran pasar. Salah satu upaya yang perlu dilakukan, tambahnya, ronda malam perlu diintensifkan dan meningkatkan pengawasan pasar ketika kondisi pasar ramai maupun sepi pengunjung.

Penggunaan Bahan

“Kami imbau agar berhati hati dalam penggunaan bahan yang dapat menimbulkan kebakaran maupun yang mudah terbakar. Hal sekecil apapun yang dapat menimbulkan kebakaran tersebut sebaiknya diantisipasi,” ujarnya.

Pihak pengelola dan instansi tekait, lanjut dia, harus segera melakukan pemeriksaan terhadap instalasi listrik maupun ketersediaan Hydran dan APAR. Abdullah meminta pemerintah setempat untuk tidak melakukan penggusuran pasar tradisional maupun pedagang kaki lima selama Ramadan.

“Kami sangat mengecam segala upaya relokasi paksa atau penggusuran pasar tradisional dengan dalih apapun itu. Terlebih bila langkah relokasi paksa tersebut dilakukan menjelang maupun selama bulan suci Ramadan,” katanya.

Bupati Magelang Zaenal Arifin telah memerintahkan kepada satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait untuk membantu pemulihan atas kebakaran tersebut. Dia beralasan para pedagang saat ini telah menyiapkan barang dagang guna menyambut Lebaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya