Jateng
Minggu, 17 Agustus 2014 - 21:51 WIB

KEBAKARAN PABRIK : Bahan Baku Ludes, Pabrik Kertas di Kudus Rugi Rp3 Miliar

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Solopos/Septian Ade Mahendra/dok)

Kanalsemarang.com, KUDUS—PT Enggal Subur Kertas, salah satu pabrik kertas berskala besar di Kudus, Jawa Tengah, ditaksir mengalami kerugian hingga Rp3 miliar, menyusul terbakarnya bahan baku pembuat kertas yang mencapai 1.000 ton, Minggu (17/8/2014).

Menurut Manajer HRD PT Enggal Subur Kertas Kudus F.X. Hartono di Kudus, peristiwa kebakaran di pabrik kertas PT Enggal Subur Kertas terjadi sekitar pukul 10.30 WIB.

Advertisement

Kebakaran tersebut, kata dia, diduga karena korsleting atau hubungan pendek arus listrik di tempat penyimpanan kertas aval sebagai bahan baku pembuat kertas yang ditaksir nilainya antara Rp2,5 miliar hingga Rp3 miliar.

“Percikan api dari korsleting tersebut mengenai tumpukan kertas aval sehingga menimbulkan kebakaran,” ujarnya seperti dikutip Antara (17/8/2014).

Saat hendak dipadamkan menggunakan hidran yang tersedia, kata dia, listrik setempat padam menyusul terjadinya korsleting, sehingga api mulai membakar tumpukan kertas yang ditempatkan di ruang terbuka tersebut.

Advertisement

Pada Minggu, kata dia, memang tidak ada aktivitas pekerja karena perusahaan sedang menghentikan aktivitas produksinya menyusul proses pengiriman produk kertas yang sudah jadi ke Jakarta terkendala rusaknya jembatan Comal.

Noor Saiz, salah satu saksi yang pertama mengetahui kebakaran di pabrik kertas di Jalan Kudus-Pati kilometer 12,5, Desa Terban, Kecamatan Jekulo, Kudus, mengatakan kebakaran terjadi sekitar pukul 10.30 WIB.

“Kami memang menduga penyebab kebakaran akibat korsleting listrik,” ujarnya.

Advertisement

Kepala Polsek Jekulo AKP Mardi Susanto mengatakan penyebab kebakaran masih dalam proses penyelidikan petugas.

Akibat peristiwa di pabrik kertas tersebut, kata dia, kerugiannya memang ditaksir mencapai Rp2,5 miliar lebih karena kertas aval yang terbakar mencapai 1.000 ton.

“Cuaca yang tidak menentu seperti sekarang yang terkadang hujan dan panas, masyarakat memang patut waspada terhadap bahaya kebakaran,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif