Jateng
Jumat, 2 Januari 2015 - 03:45 WIB

KEBAKARAN PASAR KLEWER : Industri Batik Pekalongan Merasa Terpukul

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang pedagang merapikan kain batik Pekalongan (JIBI/SOLOPOS/Antara/ilustrasi)

Seorang pedagang merapikan kain batik Pekalongan (JIBI/SOLOPOS/Antara)

Kebakaran Pasar Klewer berimbas pada industri batik di Pekalongan. Serikat Batik Pekalongan mengakui banyak perajin terpaksa menghentikan pasokan ke Klewer dan berimbas pada pendapatan perajin

Advertisement

Kanalsemarang.com, PEKALONGAN – Kebakaran Pasar Klewer Solo, Jawa Tengah, berpengaruh signifikan terhadap industri batik Kota Pekalongan, kata Ketua Serikat Batik Pasir Kota Pekalongan, Sodikin.

“Selama ini, pasokan batik di Pasar Klewer, Solo, sebagian besar dari perajin Kota Pekalongan. Akan tetapi, dengan terbakarnya pasar itu maka banyak perajin menghentikan pasokan batik,” katanya seperti dikutip Antara, Rabu (31/12/2014).

Menurut dia, selama ini, para pedagang membeli batik dengan sistem tempo sehingga kondisi tersebut mereka akan menunda pembayaran hutang pada pemasok batik dari Pekalongan.

Advertisement

“Mana mungkin, para pedagang Pasar Klewer akan membayar hutang batik itu selain harus menunda pembayarannya. Hal ini tentunya akan berpengaruh terhadap pengembangan usaha batik,” katanya.

Ia mengatakan sekitar 20 persen hasil produksi perajin batik Pekalongan dipasarkan ke Pasar Klewer dengan sistem pembayaran melalui giro berjangka dua bulan setelah pengiriman batik.

“Akan tetapi, dengan terbakarnya Pasar Klewer, tentunya akan membuat para perajin batik terancam mengalami kerugian besar,” katanya.

Advertisement

Menurut dia, berdasarkan pengalaman yang sama, yaitu saat Pasar Tanah Abang Jakarta terbakar, sebagian pedagang baru melunasi utangnya setelah dua sampai tiga tahun kemudian, bahkan ada tidak dibayar sama sekali karena mereka bangkrut.

Para perajin batik, kata dia, hanya berharap pada para pedagang batik Pasar Klewer tidak menunda pembayaran utangnya sesuai giro yang dikirim.

“Kami berharap para pedagang tidak beralasan menunda pembayaran batik karena sedang dilanda musibah kebakaran pasar itu,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif