SOLOPOS.COM - PKL di trotoar Jl. MH Thamrin, Semarang Tengah, Kota Semarang, Jateng sedang membersihkan trotoar tempatnya berdagang. (Facebook.com-Luqman Husain)

Kebersihan yang ditunjukkan PKL di Kota Semarang memicu perdebatan di antara netizen.

Semarangpos.com, SEMARANG – Publik dunia maya (netizen) yang tergabung dalam grup Facebook Media Informasi Kota Semarang (MIK Semar) ramai memperdebatkan pedagang kaki lima (PKL) yang menjaga kebersihan trotoar tempatnya berdagang di trotoar Jl. MH Thamrin, Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng). Perdebatan itu dimulai setelah foto PKL yang sedang membersihkan trotoar itu beredar di dinding grup Facebook tersebut, Minggu (7/5/2017) sekitar pukul 13.00 WIB.

Promosi BRI Sambut Baik Keputusan OJK Hentikan Restrukturisasi Kredit Covid-19

Foto itu diunggah pengguna akun Facebook Luqman Husain ke dinding grup Facebook MIK Semar disertai dengan keterangan foto yang memuji PKL tersebut. “Coba pedagang kaki lima yang nebeng jualan di trotoar semua seperti masse ini. Mau ngepel dengan sabun setelah ngelapak. Trotoar tetep bersih dan enggak kotor,” tulisnya pada keterangan foto.

Sejumlah netizen pun mengungkapkan hal senada dengan pengguna akun Facebook Luqman Husain. Mereka ramai melontarkan pujian karena PKL tersebut bersedia menjaga kebersihan salah satu trotoar di Kota Semarang yang ia gunakan sebagai tempat berdagang.”Salut aku mas. Lanjutkan yang penting barokah. Amin,” ungkap pengguna akun Facebook Narimo Lan Legowo.

“Ini baru jos kebanyakan seng jualan ora jaga kebersihan, kebersihan harus kita jaga lurr,” timpal pengguna akun Facebook Yoga Dewantara.

Bukan hanya pujian yang mereka lontarkan, netizen juga berharap semua PKL di Kota Semarang dapat menjaga kebersihan seperti PKL di Jl. MH Thamrin tersebut. “Patut dicontoh jadikan Kota Semarang bersih,” tulis pengguna akun Facebook Aan Comot.

Meski demikian, tak sedikit juga netizen yang menganggap PKL di trotoar tersebut tak layak mendapatkan pujian karena telah berdagang di trotoar. Meski bersedia menjaga kebersihan, sebagian netizen menganggap PKL itu tetap bersalah karena sudah berdagang di trotoar yang sejatinya dikhususkan bagi pejalan kaki. “Meh dipel dikasih pewangi dll tetap saja itu salah ya. Jangan di tiru. Trotoar bukan untuk jualan,” papar pengguna akun Facebook Dwi Santoso.

“Coba pedagang kaki lima enggak jualan di trotoar, pasti enggak sampe ngepel trotoar. Haha. Mari kita sama-sama jaga kebersihan dan taat aturan. Nek kotane resik rapi teratur kan yo penak sawangane,” ungkap pengguna akun Facebook Andrias Eko Wicaksono.

Di tengah perdebatan di antara netizen itu, segelintir netizen hanya berharap Pemkot Semarang untuk lebih getol dalam menata dan melakukan pembinaan kepada PKL. Hal itu diungkapkan segelintir netizen atas dasar rasa iba mereka jika para PKL kehilangan sumber penghasilan jika hanya digusur namun tak diberikan tempat pengganti. Harapan netizen tersebut sesuai dengan Pasal 2 ayat (2) Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 41/2012 yang menyebutkan Bupati/Wali Kota wajib melakukan penataan dan pemberdayaan PKL.

Hingga Minggu (7/5/2017) pukul 18.30, kiriman mengenai PKL yang menjaga kebersihan di salah satu trotoar di Kota Semarang yang ia gunakan sebagai tempat berdagang itu masih terus dikomentari netizen yang terus berdebat. Tak kurang dari 105 komentar dan seribu likes telah membanjiri foto PKL di Jl. MH Thamrin tersebut.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya