SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (JIBI/Solopos/Dok.)

Kebijakan anggaran dengan memotong anggaran SKPD sebesar 25%, menurut Gubernur Jateng Ganjar Pranowo tidak menggangu kinerja SKPD.

Semarangpos.com, SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo menjamin pemotongan anggaran 25% tidak akan menganggu kinerja satuan kerja perangkat daerah (SKPD). ”Istilahnya bukan pemotongan tapi pengendalian anggaran, karena kalau tidak dikendalikan anggaran yang ada tidak mencukupi,” katanya.

Promosi Desa BRILiaN 2024 Resmi Diluncurkan, Yuk Cek Syarat dan Ketentuannya

Pernyataan Ganjar ini menanggapi anggota DPRD Jateng Yahya Haryoko yang meminta agar Gubernur Jateng mencabut surat edaran (SE) tentang pemotongan anggaran 25% di setiap SKPD. Menurut Yahya, bila setiap SKPD di Pemerintah Provinsi Jateng anggarannya dipotong 25%, maka tidak akan bisa bekerja secara maksimal.

“Pemotongan anggaran 25% ini bukan efisiensi, tapi pemangkasan anggaran. Ini bisa menghambat pembangunan di Jateng,” kata Yahya.

Ganjar lebih lanjut menyatakan anggaran yang dipotong semisal rapat-rapat, perjalan dinas pejabat dan pegawai negeri sipil (PNS), dan pengadaan barang. Sedangkan untuk anggaran pembangunan seperti infrastruktur jalan tidak dilakukan pemotongan.

”Jadi pemotongan anggaran 25 persen tidak akan menganggu kinerja SKPD,” tandasnya. Sebaliknya, sambung Ganjar, kalau tidak dilakukan pemotongan anggaran akan menganggu kinerja, karena anggaran yang ada tidak akan dapat untuk memenuhi kebutuhan.

Dia memberikan gambaran mempunyai anggaran 10, tapi sampai pertengahan tahun hanya dapat terpenuhi 2,5 sehingga masih kekurangan 7,5 untuk itu dilakukan pengendalian, karena kalau dipaksakan tidak akan terpenuhi. ”Sebenarnya uangnya belum ada, sehingga yang dilakukan pemotongan anggaran yang belum ada uangnya,” bebernya.

Ganjar menambahkan untuk anggaran 2017 akan dilakukan sesuai dengan asumsi kebutuhan riil. ”Jadi anggaran pas sesuai dengan kebutuhan,” tandasnya.

Pengamat ekonomi Universitas Soegijapranata (Unika) Semarang, Andreas Lako sebelumnya, manyatakan pemotongan anggaran SKPD sebesar 25% bisa menjadi bumerang. “Saya mencurigai pemotongan yang cukup besar ini untuk kepentingan lain karena rawan disalahgunakan dananya,” ungkap dia.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya