SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sejumlah santri yang tergabung dalam Barisan Santri Nusantara melakukan demonstrasi di Alun-Alun Kudus, Jawa Tengah, Kamis (3/7/2014). Dalam aksi yang diikuti oleh ratusan santri itu mengemuka dukungan atas usulan Hari Santri Nasional yang digulirkan kubu calon presiden dan calon wakil presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla dalam rangka Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2014.(JIBI/Solopos/Antara/Andreas Fitri Atmoko)

Barisan Santri Nusantara Berdemonstrasi Mendukung Hari Santri

Kanalsemarang.com, WONOSOBO – Direktur Pendidikan Madrasah H. M. Nur Kholis Setiawan menyambut gembira jika pemerintahan mendatang menetapkan 1 Muharam sebagai hari santri nasional.

Promosi Siasat BRI Hadapi Ketidakpastian Ekonomi dan Geopolitik Global

Tidak ada ruginya bagi Kementerian Agama, kata Nur Kholis Setiawan ketika mendampingi Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin meresmikan madrasah Aliyah Satu Atap Al Hikam di Tempelsari, Wonosobo, Jawa Tengah, Senin (22/9/2014).

Menurut Nur Kholis, justru dengan ditetapkannya 1 Muharam sebagai hari santri nasional, merupakan ungkapan pengakuan akan eksistensi madrasah, pondok pesantren dan sejumlah lembaga pendidikan Islam yang akan mendorong para santrinya untuk meningkatkan kualitasnya.

Seperti dikutip Antara, Rapat Kerja Nasional (rakernas) PDI Perjuangan IV merekomendasikan dukungan kepada presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) menetapkan 1 Muharram sebagai Hari Santri Nasional.

“Kami mendukung rencana presiden terpilih menetapkan tanggal 1 Muharram sebagai Hari Santri Nasional,” kata Ketua Bidang Politik DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani saat membacakan hasil Rakernas IV PDI Perjuangan di Marina Convention Center Semarang, Sabtu (20/9/2014) malam.

Upaya menjadikan 1 Muharram sebagai Hari Santri Nasional terdapat pada poin 23-b. Sementara pada poin 23-a, PDI Perjuangan meminta pemerintahan Jokowi menetapkan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila dan menjadikannya hari libur nasional. Permintaan ini, kata Puan sejalan dengan keputusan Rakernas III PDI Perjuangan di Jakarta.

Sebelumnya Jokowi dalam kampanyenya berjanji memperjuangkan pencanangan Hari Santri Nasional yang rencananya akan diperingati setiap 1 Muharram.

Hal tersebut disampaikannya secara langsung saat melakukan kunjungan di Pondok Pesantren Babussalam di Banjarejo, Pagelaran, Malang, Jawa Timur.

Pencanangan Hari Santri Nasional itu merupakan permintaan dari pimpinan Ponpes Babussalam, KH Thoriq Darwis.

Menurut dia, kondisi santri di Indonesia saat ini harus diperjuangkan mengingat ponpes memegang peranan penting dalam pelaksanaan revolusi mental di Indonesia.

“Revolusi mental itu harus dilakukan. Sedangkan ponpes, saya pikir memegang peranan penting dalam revolusi mental. Ponpes itulah kunci utamanya. Makanya, saya menyanggupi permintaan penetapan hari santri nasional itu,” ujar Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya