Jateng
Kamis, 1 Desember 2016 - 11:50 WIB

KEBUN BINATANG SEMARANG : Pemprov Diminta Lebih Realistis Sikapi Penggaron Ecotourism

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana gerbang Wana Wisata Penggaron yang selanjutnya dikembangkan sebagai Jateng Park. (JIBI/Bisnis.com/Dok.)

Kebun Binatang (Bonbin) Sematang yang bakal diugah menjadi Taman Safari Jawa Tengah atau Penggaron Ecotourism perlu sikap lebih realistis Pemprov Jateng.

Semarangpos.com, SEMARANG — Kalangan anggota DPRD meminta Pemerintah Provinsi Jateng bersikap lebih realistis terkait dengan kelanjutan rencana pembangunan Taman Safari Jawa Tengah atau Penggaron Ecotourism di kawasan Wana Wisata Penggaron atau kebun binatang (bonbin) Semarang di Desa Susukan, Ungaran, Kabupaten Semarang.

Advertisement

“Saya rasa akhir Desember 2016 waktu yang tepat untuk mengevaluasi apakah akan dilanjutkan atau akan dialihkan ke wisata yang lain? Kita realistis saja, mengingat progresnya belum menggembirakan,” kata anggota Komisi B DPRD Jawa Tengah Riyono di Semarang, Rabu (30/11/2016).

Ia mengungkapkan bahwa pembangunan Penggaron Ecotourism merupakan salah satu proyek yang masuk dalam evaluasi proyek dan pembangunan 2016 yang tidak tercapai berdasarkan pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2017.

Advertisement

Ia mengungkapkan bahwa pembangunan Penggaron Ecotourism merupakan salah satu proyek yang masuk dalam evaluasi proyek dan pembangunan 2016 yang tidak tercapai berdasarkan pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2017.

Dia menjelaskan dalam pertemuan dengan Komisi B DPRD Jateng beberapa waktu lalu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jateng Prasetyo Aribowo akan mengevaluasi pelaksanaan Penggaron Ecoutourism pada akhir bulan ini.

“Laporan kinerja pembangunan Penggaron Ecotourism masih sebatas administrasi, janji investor, dan action pemerintah provinsi belum ada yang mengarah terwujudnya komitmen untuk merealisasikan projek fisiknya,” ujarnya.

Advertisement

“Termasuk kemungkinan menunjuk PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah [SPJT] milik pemprov sebagai badan usaha milik daerah sebagai pelaksana kegiatan, namun melihat rekam jejaknya SPJT belum punya track record dalam bisnis wisata,” katanya.

Sejauh ini, kata dia, tidak ada kemajuan dari Perhutani dan SPJT. Karena itu akan disiapkan wana wisata Tlogo Tuntang sebagai alternatif menggenjot kunjungan wisata ke Jateng.

Sebelumnya, rencana pembangunan Penggaron Ecotourism dinyatakan memenuhi studi kelayakan oleh tim ahli, baik itu dari aspek ekologi, kebutuhan wisata, ekonomi, maupun sosial.

Advertisement

Penggaron Ecotourism akan dikembangkan menjadi tujuh bagian utama, antara lain restoran dan cenderamata, theme park, water park dengan luas 35 ha atau terbesar di Jawa, eco safari, eco lodge yang berkonsep hotel bintang tiga, kolam retensi, dan kantor pengelola kawasan.

Nilai investasi Penggaron Ecotourism mencapai Rp1,8 triliun dan jika ditotal dengan seluruh pengembangan fisik serta sarana pendukungnya dibutuhkan Rp2,5 triliun. Pendapatan per tahun diperkirakan mencapai Rp64 miliar dengan perincian, pendapatan terbesar diperoleh dari tiket yang mencapai Rp30 miliar, pendapatan parkir diperkirakan Rp623 juta, sedangkan masing-masing wahana rata-rata Rp5-10 miliar.

Dari segi tenaga kerja, Penggaron Ecotourism akan menyerap sekitar 400 orang dan dari enam kepala desa di sekitar lokasi seluruhnya mendukung penuh rencana pembangunan.

Advertisement

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif