Jateng
Kamis, 6 April 2017 - 16:50 WIB

KEBUTUHAN BBM JATENG : Pertamina Kesulitan Kirim BBM ke Karimunjawa

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengisian bahan bakar minyak (bbm) baru Pertamax Turbo. (JIBI/Solopos/Antara/M.N. Kanwa)

Kebutuhan BBM di Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah (Jateng), terkendala akibat tersendatnya pengiriman dari Pertamina.

Semarangpos.com, SEMARANG – Kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) di Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah (Jateng), saat ini dalam kondisi kritis.  Hal ini menyusul belum adanya kiriman BBM dari PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) IV Jawa Bagian Tengah (JBT) ke Karimunjawa.

Advertisement

Pertamina MOR IV JBT mengaku kesulitan mengirimkan BBM ke Karimunjawa pascainsiden meledaknya kapal tongkang pengangkut BBM, Jumat (31/3/2017). (Baca juga Kapal Pengangkut BBM ke Karimunjawa Meledak)

“Karena kejadian kebakaran [meledaknya kapal tongkang] Pertamina harus sangat berhati-hati dengan kapal yang membawa BBM. Makanya, hingga sekarang kami masih mengusahakan kapal yang sesuai dengan standar keamanan. Jika sudah dapat kami segera kirim. Kami minta masyarakat bersabar,” tulis Manager Communication and Relation PT Pertamina JBT Andar Titi Lestari dalam grup Whatsapp Messenger Jurnalis Pertamina Semarang, Selasa (4/4/2017).

Andar menambahkan sebenarnya pihaknya sudah berniat mengirimkan BBM ke Karimunjawa secepatnya setelah insiden meledaknya kapal tongkang pengangkut BBM itu. Namun, kondisi kapal pengangkut BBM yang baru ternyata tidak memenuhi standar keamanan sehingga pengiriman pun ditunda.

Advertisement

“Kami sudah siapkan 72 KL BBM dan BBK ke Karimunjawa, yang semula hanya 64 KL. Tapi, ternyata kapalnya tidak sesuai standar jadi kami tunda,” imbuh Andar.

Andar menegaskan dalam waktu 1-2 hari ke depan, pengiriman BBM dan BBK ke Karimunjawa sudah bisa dilakukan guna mengatasi kelangkaan BBM di pulau tersebut.

Dikutip dari laman berita Antara, Rabu (5/4/2017), sebagian masyarakat Karimunjawa mulai mengeluhkan kelangkaan BBM baik yang subsidi maupun nonsubsidi di pasaran. Kondisi itu pun berdampak pada terkendalanya aktivitas mereka sehari-hari.

Advertisement

Salah satu warga, Kahar, 45, mengatakan semenjak kejadian meledaknya kapal pengangkut BBM itu belum ada lagi pengiriman ke Karimunjawa yang dilakukan oleh Pertamina. Kondisi itu pun dimanfaatkan oleh pengecer BBM dengan melakukan pembatasan penjualan ke konsumen. Dia mengatakan kondisi tersebut juga berdampak pada harga BBM yang menjadi lebih mahal.

“Sekarang banyak jual jadi Rp10.000/liter untuk premium, padahal kan sekarang harganya sudah sama dengan daerah lain di Jawa Tengah,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif