Jateng
Kamis, 18 Mei 2017 - 14:50 WIB

KECELAKAAN MERIAM PPRC TNI : Warga Demak Korban Latihan TNI di Natuna Dimakamkan di Kampung Halaman

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jenazah Pratu Ibnu Hidayat tiba di rumah duka, Mranggen, Demak, Jateng dengan diusung rekan sepasukannya, Kamis (18/5/2017). (Okezone.com-Taufik Budi)

Kecelakaan meriam PPRC TNI menewaskan seorang prajurit Kostrad TNI AD asal Demak yang dimakamkan di kampung halamannya.

Semarangpos.com, DEMAK —  Salah seorang prajurit korban tewas dalam kecelakaan meriam saat latihan tempur Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) di Natuna, Kepulauan Riau, Rabu (17/5/2017), adalah Pratu Ibnu Hidayat, warga Demak, Jawa Tengah (Jateng). Jasad prajurit Kostrad TNI AD itu, Kamis (18/5/2017), dipulangkan ke kampung halamannya untuk dimakamkan oleh keluarga.

Advertisement

Mobil ambulans pengangkut jasad Pratu Ibnu Hidayat datang ke Desa Kebonbatur, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak, Jateng, pada pukul 09.17 WIB. Isak tangis keluarga yang sejak pagi menantikan kedatangan jenazah kerabat mereka yang menjadi korban kecelakaan meriam dalam latihan PPRC TNI di Natuna itu pun pecah begitu mobil ambulans mendekat rumah keluarga almarhum.

Tak menunggu terlalu lama, prosesi pemakaman prajurit Kostrad TNI AD yang menjadi korban kecelakaan meriam dalam latihan PPRC TNI di Natuna itu pun digelar mulai sekitar pukul 09.50 WIB. Almarhum dimakamkan di permakaman desa setempat yang berjarak 200 meter dari rumah duka.

Mastur, kakak almarhum yang ditemui wartawan seusai pemakaman secara militer  mengakui tidak mndapatkan firasat apa pun atas meninggal dunianya Pratu Ibnu Hidayat saat bertugas. “Keluarga mendapatkan kabar meninggalnya adik itu pada Rabu [17/5/2017] pukul 14.00 WIB dari Batalyon Arhanud 1 Kostrad,” ujarnya.

Advertisement

Selain itu, kata dia, keluarga juga mendapatkan informasi serupa dari Kodim/0716 Demak. Setelah mendapatkan informasi tersebut, katanya, keluarga tentu saja sangat bersedih. Apalagi, lanjut dia, almarhum Pratu Ibnu Hidayat baru saja bertugas di Natuna sejak dua pekan sebelumnya setelah bertugas di Jakarta sejak tahun 2010.

“Ketika hendak berangkat latihan di Natuna, almarhum juga sempat meminta doa kepada orang tua serta keluarga,” ujarnya.

Meskipun demikian, lanjut dia, keluarga ikhlas dengan kepergiannya. Upacara militer pemakaman Pratu Ibnu Hidayat di permakaman umum Dukuh Dongko, Desa Kebonbatur dipimpin oleh Komandan Batalyon Arhanudse 15 Letkol Arh Novianto Firmansyah.

Advertisement

Letkol Arh Novianto Firmansyah mengaku, merasa kehilangan dengan salah seorang prajurit terbaiknya akibat kecelakaan meriam dalam latihan PPRC TNI di Natuna. “Semoga amal ibadah almarhum diterima Tuhan Yang Maha Esa,” ujarnya berdoa.

Ucapan bela sungkawa lewat karangan bunga datang dari berbagai pihak, terutama dari jajaran TNI AD. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Pratu Ibnu Hidayat bersama belasan koleganya mengalami kecelakaan pada Rabu (17/5/2017) sekitar pukul 11.00 WIB.

Saat itu, almarhum bersama rekan-rekannya menjalani latihan menembak senjata altileri pertahanan udara di Tanjung Datuk, Natuna, Kepulauan Riau. Kecelakaan terjadi saat meriam ditembakkan dan membabat meriam lainnya dalam latihan PPRC TNI di Natuna itu sehingga mengakibatkan empat prajurit terluka dan belasan lainnya luka-luka.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif