SOLOPOS.COM - Bagian depan BRT Trans Semarang rusak setelah terlibat kecelakaan dengan sebuah pikap di dekat kampus Unika Soegijapranata, Jl. Pawiyatan Luhur, Bendan Dhuwur, Tinjomoyo, Banyumanik, Kota Semarang, Jateng Minggu (2/4/2017) siang. (Facebook.com-Nugroho Yoyok Krisnanto?)

Kecelakaan lalu lintas melibatkan BRT Trans Semarang koridor VI yang belum lama diluncurkan.

Semarangpos.com, SEMARANG – Alat transportasi andalan warga Kota Semarang, Jawa Tengah bus rapid transit (BRT) Trans Semarang koridor VI jurusan Undip-Unnes terlibat kecelakaan lalu lintas di dekat kampus Unika Soegijapranata, Jl. Pawiyatan Luhur, Bendan Dhuwur, Tinjomoyo, Kecamatan Banyumanik, Minggu (2/4/2017) siang. Padahal, BRT Trans Semarang koridor VI itu baru diluncurkan dua hari sebelumnya di kampus Undip Tembalang.

Promosi Keren! BRI Jadi Satu-Satunya Merek Indonesia di Daftar Brand Finance Global 500

BRT Trans Semarang koridor VI dengan nomor lambung 003 itu bertabrakan dengan pikap dari arah berlawanan. Dari informasi yang dihimpun Semarangpos.com, sebelum bertabrakan, bus BRT Trans Semarang itu mengambil lajur kanan demi menghindari kabel yang melintang di atas jalan.

Nahas, dari arah berlawanan melaju sebuah pikap dengan kecepatan sedang. Kedua kendaraan pun tak sempat menghindar dan terjadi tabrakan. Bagian depan BRT Trans Semarang dan pikap tersebut terlihat ringsek. Beruntung, tak ada korban jiwa dalam kecelakaan di salah satu kawasan di Kota Semarang itu. Namun lima orang mengalami luka-luka.

Informasi kecelakaan yang melibatkan BRT Trans Semarang itu pun menjadi perbincangan hangat di antara publik pengguna Internet (netizen) yang tergabung dalam grup Facebook Media Informasi Kota Semarang (MIK Semar). Netizen menganggap rute BRT Trans Semarang koridor VI yang melintasi kawasan Unika Soegijapranata itu sangat berbahaya.

Mereka menganggap jalur jalan tersebut terlalu berbahaya bagi kendaraan besar seperti bus. Selain badan jalan yang sempit, tanjakan curam di kawasan dekat kampus Unika Soegijapranata itu dapat membahayakan jika dilalui kendaraan besar.

“Dengan kondisi kontur jalan naik turun dan sempit, sangat berpotensi membahayakan bus itu sendiri maupun pengguna jalan lainya. Apalagi jika penumpang rame. Bus semakin berat untuk melakukan pengereman. Semoga bisa dikaji kembali serta dibenahi,” tulis pengguna akun Facebook Henita Situmorang.

Ugal-Ugalan

Sementara itu, sebagian netizen lainnya mengaku kerap melihat BRT Trans Semarang koridor VI yang belum lama diluncurkan itu melaju secara ugal-ugalan.

“Ya ampun, parah emang kemarin aku lihat sopirnya BRT Trans Semarang unnes-undip bawanya ugal ugalan, ngebut banget. Posisi pas depan Burjo Toink deket gerbang utama unnes,” papar pengguna akun Facebook Ragil NP.

Masih dalam grup Facebook MIK Semar, pengguna akun Facebook Reza Ardian yang mengaku sebagai salah satu petugas BRT Trans Semarang mengimbau kepada netizen untuk tak menyalahkan pihak tertentu dalam kecelakaan yang melibatkan BRT Tran Semarang tersebut. Ia mengabarkan korban luka dalam kecelakaan tersebut telah mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Elisabeth Kota Semarang.

Meski demikian, netizen tetap menyayangkan salah satu alat transportasi andalan warga Kota Semarang itu bisa terlibat kecelakaan lalu lintas. Terlebih BRT Trans Semarang koridor VI itu baru diluncurkan Jumat (31/3/2017). Peluncuran BRT Trans Semarang koridor VI yang juga dibarengkan dengan koridor VI jurusan Meteseh-PRPP itu bahkan sempat tertunda setelah sebelumnya dijadwalkan pada Rabu (29/3/2017).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya