Kecelakaan Semarang dialami bus rapid trans (BRT) yang menabrak pangkalan atau pos ojek Papandayan, Semarang.
Semarangpos.com, SEMARANG — Polrestabes Semarang belum bisa melakukan penyelidikan terkait kecelakaan lalu lintas yang menimpa bus rapid trans (BRT) Semarang, Minggu (17/7/2016). Penyelidikan akan dilakukan setelah sang sopir, Tony Sunarwanto, pulih seusai menjalani operasi patah kaki
Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius
“Itu [operasi] jadi urusan pihak rumah sakit. Kita tunggu saja sampai kondisinya [sopir] pulih, karena saat ini kondisinya sulit untuk dimintai keterangan,” ujar Kepala Unit (Kanit) Lalu Lintas (Lantas) Polrestabes Semarang, AKP Sugito, kepada wartawan di Semarang, Senin (18/7/2016).
Sebelumnya, bus Trans Semarang yang dikendarai Tony mengalami kecelakaan dengan menabrak pangkalan ojek di pertigaan Kagok, Papandayan, Minggu siang. Tak ada korban jiwa dalam insiden itu, namun sebanyak 24 penumpang mengalami luka-luka cukup serius.
Ke-24 penumpang itu, 18 di antaranya diizinkan menjalani rawat jalan. Sementara, sisanya masih menjalani perawatan secara intensif di RS Elizabeth, Semarang.
Belum diketahui penyebab kecelakaan itu. Sugito mengaku saat ini polisi baru memberikan dugaan bahwa sang sopir hilang kendali hingga membuat BRT yang dikemudikannya terguling.
Disinggung indikasi penetapan tersangka pada sopir itu, Sugito mengaku belum bisa dilakukan. Pihaknya masih perlu mempertajam penyelidikan dengan mengumpulkan keterangan dari saksi ahli terkait kondisi bus. “Kami sudah surati Dishub untuk menghadirkan saksi ahli,” imbuh Sugito.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
