SOLOPOS.COM - Jasad Isti'adah, korban kecelakaan maut di dekat Pasar Mangkang, Kota Semarang, Jateng, Kamis (9/3/2017). (Facebook.com-Purnomo Budi Seiyawan)

Kecelakaan maut yang menelan satu koban jiwa di kota Semarang melibatkan BRT Trans Semarang.

Semarangpos.com, SEMARANGKecelakaan maut di depan Pasar Mangkang, Kota Semarang yang melibatkan bus rapid transit (BRT) Trans Semarang, Kamis (9/3/2017), menarik perhatian warga dunia maya, Internet. Menanggapi informasi yang diunggah juga di grup Facebook Media Informasi Kota Semarang (MIK Semar), sebagian netizen menyalahkan sopir BRT yang mereka anggap kerap ugal-ugalan dalam mengemudikan bus.

Promosi BRI Sambut Baik Keputusan OJK Hentikan Restrukturisasi Kredit Covid-19

Seperti diberitakan Semarangpos.com, kecelakaan lalu lintas terjadi di depan Pasar Mangkang, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Kamis. Kecelakaan tersebut menewaskan seorang pembonceng sepeda motor bernama Isti’adah, 47, warga Perumahan Kaliwungu Indah, RT 003/RW 010, Kelurahan Protomulyo, Kecamatan Kaliwungu Selatan, Kabupaten Kendal.

Informasi tentang kecelakaan yang melibatkan BRT Trans Semarang berpelat nomor H 1381 AW itu diunggah juga di grup Facebook MIK Semar. Sebagian netizen di grup Facebook itu sontak menyalahkan sopir BRT yang mereka anggap kerap ugal-ugalan dalam mengemudikan bus. “BRT ki saiki ugal ugalan rak sabar [Sopir BRT Trans Semarang sekrang ugal-ugalan enggak sabar],” tulis pengguna akun Facebook Aziz Oragagap.

Ndi kie pak walikota di cek kabeh supir brt nek numpak ampun ugal2an [Mana ini pak wali kota? Tolong dicek sopir BRT Trans Semarang jangan sampai ugal-ugalan],” timpal pengguna akun Facebook Aditya Rakhman.

Padahal, mereka yang dengan lantang menyalahkan sopir BRT Trans Semarang itu belum tentu berada di lokasi kecelakaan dan belum tentu melihat kejadian itu secara langsung. Pengguna akun Facebook Purnomo Budi Setiyawan yang mengaku mendapat keterangan dari seorang saksi mata di lokasi kejadian memaparkan kronolgi kecelakaan maut tersebut.

Dalam paparan Purnomo Budi Setiyawan, kecelakaan tersebut berawal saat suami Istiadah, Budiharjo, yang memboncengkannya dengan sepeda motor berusaha menyalip sebuah angkot. Nahas, sepeda motor yang ditumpangi pasangan suami-istri itu tersenggol angkot yang akan disalip dan terjatuh.

Dari belakang melaju BRT Trans Semarang yang tak sempat menghentikan lajunya saat pasangan suami istri tersebut jatuh. Apes, Isti’adah tertabrak BRT Trans Semarang dan tewas di lokasi kecelakaan. Pengguna akun Facebook Purnomo Budi Setiyawan menjelaskan BRT Trans Semarang itu hanya melaju 40 km per jam saat kejadian berlangsung.

“Si ibu [Isti’adah] jatuh ke kanan yang kebetulan dari belakang BRT Trans Semarang yang jalan sekitar 40km/jam dan kejadian begitu cepat melindas bagian kepala si korban dan angkot berhasil terkejar,” papar Purnomo Budi Setiyawan.

Ia juga menjelaskan suami Isti’adah, Budiharjo, sempat tak sadarkan diri dan dilarikan ke puskesmas terdekat. Sementara itu, sopir BRT Trans Semarang dan sopir angkot telah diamankan polisi untuk dimintai keterangan.

Sejumlah netizen yang mengetahui kejelasan kronologi kecelakaan itu lantas mengimbau kepada netizen lainnya untuk tidak asal berkomentar sehingga menyalahkan pihak yang belum tentu keliru.

Kecelakaan di Kota Semarang yang sempat menyita perhatian netizen member MIK Semar itu menjadi bahan perbincangan hangat dalam grup tersebut. Ucapan doa dan duka cita pun menggema dalam kolom komentar dari kabar kecelakaan tersebut. (Ginanjar Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

KLIK DI SINI untuk Berita Sebelumnya
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya