SOLOPOS.COM - Petugas melakukan proses evakuasi korban yang masih berada didalam bus Sang Engon nopol B 7222 AKG yang mengalami kecelakaan tunggal di ruas tol Kota Semarang, Jateng, Jumat (20/2/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Rekotomo)

Kecelakaan Semarang menambah deret kematian masyarakat karena kecelakaan lalu lintas.

Solopos.com, SEMARANG – Tim Disaster Victim Identification (DVI) mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi korban kecelakaan bus Sang Engon. Dalam kecelakaan bus nahas yang terjadi pada Jumat (20/2/2015), di ruas tol Jatilangeh, Semarang tersebut, tubuh korban tercerai-berai.

Promosi Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21% pada Kuartal I 2024

Sebagaimana dilansir Liputan6, Sabtu (21/2/2015), setelah sekitar enam jam, baru dua dari 10 korban tewas kecelakaan rombongan pengajian bus maut Sang Engon, yang terjadi di Semarang, atas nama Abdul Ghofur dan Salfiyah dibawa pihak keluarga ke kampung halamannya, Sabtu dini hari tadi.

Proses identifikasi 16 jasad korban kecelakaan maut bus pariwisata Sang Engon ini terbilang cukup sulit dilakukan. Sebab, korban tak bisa langsung dikenali dari identitasnya. Sementara data keluarga para korban belum seluruhnya masuk ke Posko Antemortem DVI Polda Jawa Tengah.

Faktor kelalaian manusia diduga menjadi penyebab utama terjadinya kecelakaan maut bus Sang Engon. Polisi Satlantas Polrestabes Semarang yang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) bersama Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Tengah memastikan bus kelebihan penumpang. Ada 73 penumpang dari kapasitas 52 kursi.

Sementara itu, dilansir Antara, Sabtu, PT Jasa Raharja memastikan seluruh korban kecelakaan bus Sang Engon yang terguling di ruas tol dalam Kota Semarang, memperoleh santunan.

“Meski korbannya warga Bojonegoro, tetap kami koordinasikan dengan kantor cabang asal para korban,” kata Kepala PT Jasa Raharja Cabang Jawa Tengah Udjiono di Semarang, Jumat.

Menurut dia, para korban tewas dalam kecelakaan tersebut akan memperoleh santunan Rp25 juta.

Adapun korban luka akan memperoleh santuan maksimal Rp10 juta per orang.

Sebelumnya, bus pengangkut rombongan pengajian asal Bojonegoro, Jawa Timur ini terguling saat melintas jalan melingkar di ruas tol antara Jatingaleh-Tembalang.

Bus nahas tersebut diduga melaju kencang di jalan melingkar hingga melewati pembatas jalan tol tersebut. Bus baru berhenti setelah terguling di tepi tebing jalan tol tersebut.

Jumlah sementara yang korban tewas dalam kejadian tersebut mencapai 16 orang. Adapun korban luka mencapai puluhan orang yang saat ini mendapat perawatan di sejumlah rumah sakit di Kota Semarang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya