SOLOPOS.COM - Ilustrasi BRT Trans Semarang. (JIBI/Bisnis/Dok.)

Kecelakaan bus rapid transit (BRT) Trans Semarang yang melibas pangkalan ojek tak membuat warga kehilangan minat menumpang.

Semarangpos.com, SEMARANG — Tingkat keterisian penumpang bus rapid transit (BRT) Trans Semarang tetap stabil meskipun rekor keamanannya kini ternodai oleh insiden kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan rusaknya pangkalan atau pos ojek di Papandayan akibat dilibas oleh salah satu bus tersebut.

Promosi BRI Perkuat Kolaborasi Strategis dengan Microsoft Dorong Inklusi Keuangan

“Okupansi rata-rata Trans Semarang sekitar 20.000-22.000 penumpang setiap harinya,” kata Manager Pengelola Operasional Badan Layanan Umum (BLU) Trans Semarang Sandy Wicaksono di Semarang, Selasa (19/6/2016).

Ia mencontohkan jumlah penumpang Trans Semarang, Senin (11/7/2016), yang tercatat totalnya 22.345 orang, kemudian pada Senin (18/7/2016) atau sehari pascainsiden, tercatat 24.883 penumpang. Apalagi, kata dia, pada pekan ini, anak-anak mulai masuk sekolah sehingga jumlah penumpang pelajar moda transportasi massal tersebut automatis ikut terdongkrak setelah libur panjang Lebaran 2016.

Secara operasional, lanjut dia, pihaknya memang memprediksi adanya penurunan jumlah penumpang dengan adanya satu BRT Trans Temarang yang tidak beroperasi aibat rusak dalam kecelakaan. Tak beroperasinya bus itu mengurangi kemampuan layanan yang diberikan Trans Semarang.

“Khususnya di Koridor II yang melayani rute Sisemut-Terminal Terboyo. Itu kan armada yang kemarin mengalami insiden. Armadanya diamankan kepolisian untuk proses penyelidikan penyebab kecelakaan,” katanya.

Namun, kata dia, pengurangannya memang tidak banyak karena hanya satu unit BRT Trans Semarang yang tidak beroperasi, dan pada kenyataannya jumlah penumpang juga masih relatif stabil sebagaimana biasanya. “Artinya, minat masyarakat, termasuk kalangan pelajar untuk menggunakan moda transportasi massal ini masih tinggi meski sempat ada insiden bus menabrak pangkalan ojek, Minggu (17/7) lalu,” katanya.

Seiring dengan itu, Sandy meminta masyarakat tidak perlu khawatir dalam menggunakan Trans Semarang sebagai sarana transportasi andalan meskipun sempat ada insiden yang menyebabkan puluhan penumpangnya luka-luka itu. “Kami juga meminta masyarakat untuk ikut merawat sarana dan prasarana Trans Semarang, seperti shelter. Kami menemui masih banyak shelter Trans Semarang yang dicoret-coret, dan sebagainya,” pungkasnya.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya