SOLOPOS.COM - Es Dawet Ayu Banjarnegara. (Istimewa/wisata.banjarnegarakab.go.id)

Solopos.com, BANJARNEGARAEs dawet ayu merupakan varian es dawet yang paling populer di Indonesia.

Varian es dawet ini hampir banyak dapat ditemui di berbagai daerah, biasanya penjualnya ada di pinggir jalan hingga pasar tradisional. Saking populernya, mungkin tak banyak yang tahu kalau minuman pelepas dahaga ini aslinya dari daerah Banjarnegara, Jawa Tengah.

Promosi Oleh-oleh Keripik Tempe Rohani Malang Sukses Berkembang Berkat Pinjaman BRI

Es dawet ayu umumnya terbuat dari bahan-bahan alami sehingga minuman ini aman dikonsumsi semua kalangan. Cendol hijaunya dibuat dari tepung sagu atau tepung beras ketan.

Sedangkan warna hijaunya dihasilkan dari perasan air pandan. Pemanisnya pun menggunakan gula aren, dan santannya berasal dari kelapa.

Dilansir dari wisata.banjarnegarakab.go.id, perpaduan antara cendol beraroma pandan, cairan gula aren, dan diguyur dengan santan segar menciptakan cita rasa dawet ayu yang khas. Konon, bagi yang meminumnya akan terlihat sepuluh tahun lebih muda dan menjadi ayu.

Dahulu para penjual dawet biasa menggunakan angdayu atau pikulan untuk berjualan dawet ayu. Terdapat dua gentong besar yang terbuat dari tanah liat dan ditempatkan di sisi kanan dan kiri pikulan.

Isinya masing-masing adalah santan dan dawet. Zaman dulu memang belum ada yang namanya es batu, jadi fungsi gentong tanah liat tadi agar dawet tetap dingin dan segar saat diminum.

Namun setelah adanya kulkas, saat ini sudah banyak penjual dawet yang menggunakan es batu agar dawet semakin segar. Pedagang dawet kini juga sudah beralih menggunakan gerobak dan menggunakan ember plastik atau panci besi ketimbang gentong tanah liat.

Asal usul dawet ayu memiliki banyak versi sehingga belum ada sumber yang pasti untuk mengetahui sejarahnya. Menurut Ketua Dewan Kesenian Banjarnegara, Tjundaroso, salah satu awal mula kepopuleran minuman ini berawal dari lagu Dawet Ayu Banjarnegara yang diciptakan seniman Banjarnegara bernama Bono.

Pada tahun 1980-an lagu ini kemudian dipopulerkan kembali oleh Grup Seni Calung dan Lawak Banyumas Peang Penjol.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya