Solopos.com, PURBALINGGA — Museum Prof. Dr. R. Soegarda Poerbakawatja atau disingkat dengan Museum Soegarda merupakan museum pertama yang didirikan di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.
Museum yang terletak di pusat kota Purbalingga, tepatnya di kompleks Pendopo Dipokusumo ini memiliki ribuan koleksi sejarah, terutama benda peninggalan masa prasejarah.
Promosi Semarak Bulan Pelanggan Candi Elektronik
Dilansir dari museum.kemdikbud.go.id, Museum Soegarda didirikan pada 24 April 2003 oleh Prof. Dr. R. Soegarda Poerbakawatja, seorang tokoh pendidikan yang juga aktif dalam kegiatan masyarakat.
Museum Prof. Dr. R Soegarda Purbakawatja juga diresmikan oleh Gubernur Jawa Tengah saat itu, yaitu Mardiyanto dengan nama Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perpustakaan Umum dan Museum Budaya dan Prof. Dr. R. Soegarda Purbakawatja. Status museum ini masih berada di bawah kepemilikan Pemerintah Daerah Kabupaten Purbalingga.
Museum ini menampilkan koleksi benda-benda bernilai sejarah dan budaya yang menggambarkan pilar kesuksesan hidup seseorang yang juga menjadi filosofi dalam kehidupan seseorang. Pilar-pilar tersebut terdiri dari kukila, senjata, turangga (kendaraan), wanita (busana dan perhiasan), dan griya (perlengkapan rumah).
Museum ini menang dibangun untuk mengedukasi masyarakat. Ketika berkunjung ke museum ini masyarakat akan mendapatkan wawasan baru. Hal itu seperti mengenal siapa Prof. Dr. R Soegarda Purbakawatja itu atau mengenai batik yang khas dari Purbalingga.
Jumlah koleksi yang tersimpan di Museum Soegarda sendiri setidaknya berada di atas 2.000 buah. Lantaran keterbatasan ruang, sebagian koleksi seperti mata uang, wayang, dan artefak dipindahkan ke museum khusus di kompleks Sanggaluri Park, Karang Banjar.
Koleksi lain yang dipamerkan di antaranya jenis batu, logam, keramik, kayu, foto, termasuk peninggalan masa peradaban masyarakat Purbalingga.
Sehingga keberadaan museum ini sangat penting untuk menambah wawasan masyarakat dalam mengenalkan sejarah terutama seluk beluk kisah Kabupaten Purbalingga.