SOLOPOS.COM - Ilustrasi perempuan muda korban kekerasan seksual. (therakyatpost.com)

Kekerasan seksual yang dialami gadis pelajar SMP di Pringapus, Kabupaten Semarang akhirnya diungkap polisi.

Semarangpos.com, UNGARAN —Polres Semarang bergerak cepat membongkar kasus dugaan kekerasan seksual terhadap siswi SMP di Pringapus berinisial Li, 14, yang ditemukan warga dalam kondisi nyaris bugil di jalanan. Dua pelaku penganiayaan disertai pemerkosaan itu, Ahmad Rifai alias Busbus, 26, dan Muhammad Bandowi alias Bebek, 29, diringkus polisi Kabupaten Semarang, Sabtu (6/8/2016).

Promosi Kisah Petani Pepaya Raup Omzet Rp36 Juta/bulan, Makin Produktif dengan Kece BRI

Busbus diringkus di rumahnya, Gembongan RT 002/RW 004, Desa Karangjati, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang. Sementara itu, Bebek ditangkap di rumahnya, Dusun Rejomulyo RT 009/RW 003, Desa Gilirejo, Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen.

Kapolres Semarang AKBP V. Thirdy Hadmiarso menjelaskan selain kedua tersangka kasus pemerkosaan itu, pihaknya juga mengamankan lima saksi kekerasan seksual yang saat kejadian berada di lokasi. Dua di antara kelima saksi itu juga perempuan di bawah umur, seperti halnya Li. Sedangkan satu saksi lainnya teridentifikasi sebagai pelajar SMK di Ungaran Barat.

“Ketujuh saksi ini masih kami periksa. Kami masih terus mengembangkan kasus ini,” janji Kapolres Thirdy Hadmiarso saat gelar kasus kekerasan seksual berupa pemerkosaan itu di Mapolres Semarang, Senin (8/8/2016).

Kapolres menambahkan awalnya kejadian ini bermula saat korban dijemput oleh salah satu saksi yang merupakan teman bermainnya, Indra, 16. Li selanjutnya diajak berkumpul dengan enam saksi lainnya dan kedua tersangka di Taman Siwarumas, Dusun Karangjoho, Desa Samban, Kecamatan Bawen.

Saat itu, Li dipaksa meminum teh yang dicampur dengan ekstrak kecubung yang memabukkan. Setelah menenggak minuman itu, Li teler sehingga leluasa dibawa Busbus dan Bebek ke sebuah gubug yang terletak tak jauh dari Taman Siwarumas untuk diperkosa secara bergiliran.  “Korban sempat menolak diajak bersetubuh. Tapi tetap dipaksa oleh pelaku,” kata Thirdy.

Setelah diperkosa, Li yang tidak berdaya lantas ditinggal begitu saja oleh kedua pelaku. Korban kekerasan seksual berupa penganiayaan dan pemerkosaan yang masih duduk di bangku kelas IX sebuah SMP di Wonoyoso, Pringapus, Kabupaten Semarang, Jateng itu ditemukan warga di jalanan desa, kawasan Klepu, Pringapus dalam kondisi nyaris bugil, Selasa (2/8/2016) malam.

Saat ditemukan warga, kondisi korban pemerkosaan Semarang itu sangat memprihatinkan. Selain tak berpakaian lengkap, korban kekerasan seksual Semarang itu menderita lebam-lebam di bagian muka dan beberapa bagian tubuh lainnya.

Warga yang melihat luka-luka di tubuh perempuan muda yang mereka duga korban kejahatan seksual itu lantas membawanya ke RS Ken Saras, Bergas, Kabupaten Semarang untuk mendapatkan perawatan medis. Selama beberapa waktu, kasus itu hanya disebutkan sebagai dugaan kekerasan seksual Semarang hingga akhirnya Kapolres Semarang AKBP V. Thirdy Hadmiarso mengonfirmasi bahwa Li adalah jorban pemerkosaan.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya