SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Solopos/Antara)
Kekeringan Blora mengakibatkan krisis air bersih setiap musim kemarau di wilayah tersebut.
Kanalsemarang.com, BLORA-Masyarakat di Desa Doplang, Jati, Kabupaten Blora berharap bantuan air bersih dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah pada musim kemarau 2015 dapat dilakukan secara rutin.
“Kalau bisa pemberian bantuan air bersih seperti ini rutin dilakukan tiap hari agar masyarakat menjadi terbantu,” kata salah seorang warga Desa Doplang, Jiyem, di Kabupaten Blora, Rabu (12/8/2015).
Menurut dia, keluarganya harus membeli dua drum air bersih untuk memenuhi kebutuhan hidup selama beberapa hari akibat musim kemarau yang menyebabkan sejumlah sumber air mengering.
“Air bersih sebanyak dua drum itu saya beli dengan harga Rp130 ribu,” ujarnya di sela penyaluran bantuan air bersih sebanyak dua truk tangki yang masing-masing berkapasitas 5.000 liter dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah itu.
Meri, warga Desa Doplang lainnya yang ikut mengantre air bersih bantuan Pemprov Jateng mengaku harus berjalan sepanjang dua kilometer lebih ke arah hutan untuk memperoleh air bersih setiap hari.
“Selain harus berjalan beberapa kilometer, saya dan beberapa warga lainnya juga harus membuat lubang agar bisa mengambil air bersih dari tanah,” kata ibu rumah tangga itu sambil menggendong anaknya.
Pelaksana Tugas Bupati Blora Ihwan Sudarajat yang ditemui terpisah mengatakan bahwa dibutuhkan 1.600 tangki air bersih untuk membantu masyarakat yang ada di 12 desa di Kecamatan Jati hingga Oktober 2015.
“Jika luasan daerah yang mengalami kekeringan bertambah, maka dibutuhkan air bersih lebih banyak lagi,” ujarnya.
Pada periode 1-12 Agustus 2015, kata dia, masyarakat di Kecamatan Jati sudah mendapat bantuan air bersih sebanyak 54 tangki dari Badan Koordinasi Wilayah I Keresidenan Pati dan satu tangki dari Pemerintah Kabupaten Blora.