Jateng
Sabtu, 30 September 2023 - 12:06 WIB

Kekeringan di Semarang Meluas hingga Mijen, 2.407 Keluarga Terdampak

Ria Aldila Putri  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kekeringan. (Freepik.com)

Solopos.com, SEMARANG–Kekeringan di Kota Semarang, Jawa Tengah, meluas hingga Kecamatan Mijen. Hingga kini, total ada lima kecamatan dan ribuan warga yang terdampak kekeringan dan kekurangan air bersih di Kota Lunpia.

Kepala BPBD Kota Semarang Endro P. Martanto mengatakan kekeringan juga akhirnya melanda wilayah Kecamatan Mijen yakni di Kelurahan Kedungpane. Sehingga total ada lima kecamatan dengan delapan kelurahan yang mengalami kekeringan.

Advertisement

“Sampai akhir September, pertama Kecamatan Tembalang itu di Rowosari dan Mangunharjo. Kemudian Kecamatan Banyumanik itu Jabungan dan Gedawang. Lalu di Kecamatan Gunungpati di Kelurahan Cepoko, berikutnya Kecamatan Ngaliyan ada di Kelurahan Wonosari dan Gondoriyo. Terakhir Kecamatan Mijen ada di Kedungpane,” ujar Endro kepada Solopos.com, Sabtu (30/9/2023).

Dia menguraikan ada ribuan kepala keluarga (KK) terdampak kekeringan di Semarang. Kondisi ini bahkan disebutnya akan berlanjut hingga Bulan Oktober. “Yang terdampak kekeringan itu ada 2.407 KK. Kami BPBD Kota Semarang update data BMKG kondisi ini hingga akhir Oktober 2023 nanti,” jelasnya.

Meski begitu, pihaknya meminta masyarakat tidak perlu khawatir dengan persediaan air bersih selama musim kemarau dengan fenomena El Nino ini. Endro memastikan, Pemerintah Kota Semarang akan terus menyalurkan air bersih ke tempat–tempat yang membutuhkan bantuan.

Advertisement

“Jangan khawatir akan ketersediaan air bersih karena air bersih di BPBD sudah ada kucuran dari dana Bantuan Tidak Terduga (BTT) Pemerintah Kota Semarang sehingga diharapkan hingga akhir Desember pun mudah-mudahan bisa tercukupi. Ini kurang lebih ada hampir 600 tangki air bersih, kita akan distribusikan sesuai jadwal permintaan yang masuk ke BPBD Kota Semarang,” sebutnya.

Lebih lanjut, Endro mengimbau masyarakat untuk bijaksana dalam menggunakan air bersih. Di sisi lain, dia juga meminta masyarakat berhati-hati terhadap potensi terjadinya kebakaran karena suhu panas dan kekeringan yang terjadi saat ini.

“Jadi yang pertama dampak dari El Nino ini adalah kekeringan, tentunya bijak menggunakan air bersih, dalam arti tiap keluarga memperhatikan kebutuhan air yang sudah terbatas,” kata dia

Advertisement

“Kedua, kekeringan air ini berdampak pada kebakaran hlo jadi waspadai juga untuk seluruh warga masyarakat, terutama dampak ini adalah dari ilalang yang mudah terbakar apakah dari api yang ditimbulkan manusia atau gesekan ranting yang kering itu bisa menimbulkan percikan api,” tandasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif