SOLOPOS.COM - Ilustrasi kekeringan (JIBI/Harian Jogja/Antara)
Kekeringan di Jawa Tengah (Jateng) mendorong pemerintah pusat memberikan dana bantuan.
Kanalsemarang.com, SEMARANG-Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menerima dana bantuan sebesar Rp9 miliar dari pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana untuk mengatasi kekeringan pada musim kemarau 2015.
“Saya kemarin sudah menandatangani MOU [Memorandum of Understanding] di Jakarta terkait dengan pemberian bantuan yang segera dicairkan untuk mengatasi kekeringan,” kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah Sarwa Pramana di Semarang, Rabu (19/8/2015).
Ia menjelaskan dana bantuan yang diterima Pemprov Jateng tersebut, akan dibagi untuk 17 kabupaten/kota yang sebelumnya telah mengajukan bantuan untuk mengatasi kekeringan di daerahnya masing-masing.
Dia menjelaskan dana sebesar Rp9 miliar itu dialokasikan untuk pembuatan embung, sumur, dan pipanisasi di daerah-daerah yang terdampak kekeringan.
Sebanyak 17 daerah yang mendapat bantuan dana untuk mengatasi kekeringan itu, antara lain Kabupaten Temanggung, Kendal, Cilacap, Wonogiri, dan Boyolali.
Untuk mengatasi berbagai bencana alam pada 2015, Pemprov Jateng telah menganggarkan dana tak terduga sebesar Rp30 miliar dan baru terpakai Rp9 miliar.
“Rp9 miliar dana tak terduga itu digunakan untuk perbaikan rumah warga yang rusak maupun roboh akibat tanah longsor dan kepentingan relokasi warga yang terkena bencana alam di beberapa daerah, seperti Pemalang, Banjarnegara, serta Karanganyar,” ujarnya.
Dana tak terduga itu, kata dia, juga akan digunakan untuk program jangka panjang dalam mengatasi kekeringan, seperti pipanisasi dari mata air di pegunungan dan pembuatan sumur pantek terus disalurkan ke rumah-rumah warga.