Jateng
Senin, 19 Oktober 2015 - 12:51 WIB

KEKERINGAN MAGELANG : Ratusan Pelajar di Kudus Gelar Salat Istiska

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Kekeringan di Magelang yang tak kunjung berakhir mendorong ratusan pelajar menggelar Salat Istiska.

Kanalsemarang.com, KUDUS-Ratusan pelajar dari Sekolah Dasar (SD) Islam Terpadu Al Islam Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (17/10/2015), menggelar Salat Istiska di halaman sekolah untuk memohon hujan.

Advertisement

Selain diikuti para pelajar, salat tersebut juga melibatkan para guru, karyawan, dan perwakilan wali murid.

Salat yang dipimpin oleh ulama setempat, Kiai Nailul Huda itu, dimulai pukul 08.00 WIB, kemudian dilanjutkan dengan khotbah yang disampaikan oleh Kiai Nailul Huda.

Advertisement

Salat yang dipimpin oleh ulama setempat, Kiai Nailul Huda itu, dimulai pukul 08.00 WIB, kemudian dilanjutkan dengan khotbah yang disampaikan oleh Kiai Nailul Huda.

Dalam khotbah tersebut, Kiai Nailul mengingatkan umat muslim untuk memperbanyak ibadah karena umat manusia tidak pernah lepas dari khilaf.

“Jika merasa sudah baik, maka ada kewajiban untuk mengajak orang lain untuk bertindak kebaikan,” ujarnya.

Advertisement

Kemarau panjang dan bencana alam di daerah lain, kata dia, bisa dijadikan bahan introspeksi bagi semua pihak untuk memperbaiki diri.

Dengan Salat Istiska yang dilanjutkan doa, diharapkan kemarau panjang segera berakhir.

Kepala SD IT Al Islam Susi Utami mengungkapkan, Salat Istiska ini merupakan upaya sekolah melatih anak untuk berempati terhadap masyarakat yang kesulitan mendapatkan air bersih selama musim kemarau.

Advertisement

Sebelum menjalankan Salat Istiska , kata dia, guru dan siswa juga mendapatkan pemahaman tentang Salat Istiska tersebut.

Jumlah siswa yang mengikuti Salat Istiska , kata dia, sebanyak 855 siswa kelas I-VI ditambah 65 guru dan karyawan.

“Beberapa wali murid juga ikut serta mengikuti Salat Istiska ,” ujarnya.

Advertisement

Aida Nabila Husna, siswa kelas VI mengaku, baru pertama mengikuti Salat Istiska .

Ia berdoa, semoga dalam waktu dekat turun hujan karena banyak masyarakat yang kesulitan mendapatkan air bersih selama musim kemarau ini.

Kemarau panjang tahun ini, kata dia, memang berbeda dengan tahun sebelumnya karena jauh lebih panas dibanding tahun sebelumnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif