Jateng
Kamis, 10 September 2015 - 22:50 WIB

KEKERINGAN PEKALONGAN : Wilayah Kekeringan di Pekalongan Meluas

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Antara/JIBI/dok)

Kekeringan Pekalongan semakin luas karena musim kemarau yang belum menunjukkan tanda akan berakhir.

Solopos.com, PEKALONGAN-Kekeringan di wilayah Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, meluas karena musim kemarau panjang.

Advertisement

“Kemarau panjang mengakibatkan warga mengalami kesulitan mendapatkan air bersih. Jika semula hanya berada di empat desa kini meluas menjadi delapan desa yang mengalami kesulitan air bersih,” kata kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pekalongan Bambang Sujadmiko di Pekalongan, Kamis (10/9/2015).

Delapan desa yang mengalami kesulitan mendapat air bersih tersebut adalah Desa Purworejo, Klunjukan, Kecamatan Sragi, Pantianom, (Bojong) dan Kesesi, Ujungnegoro, Kayugeritan, Legok Kalong, Pododadi (Kecamatan Kesesi).

“Adapun desa yang mengalami kekeringan relatif parah adalah Purworejo dan Kesesi, Kecamatan Kesesi. Hampir seluruh mata air di dua desa itu air sudah tidak mengalir lagi sehingga harus air harus didatangkan dari daerah lain,” katanya.

Advertisement

Menurut dia, pemkab menyalurkan air bersih sekitar 10.000 liter per hari kepada sejumlah desa yang kekeringan.

“Kami berharap kepada masyarakat yang sudah mengalami krisis air bersih bersih agar segera melaporkan kepada pemkab. Kami akan dropping air bersih pada warga yang kesulitan air bersih,” katanya.

Warga Desa Linggoasri, Kecamatan Kajen, Suwiryo mengatakan warga terpaksa harus rela menempuh perjalanan melalui hutan untuk mendapat air bersih karena sumber air di desanya sudah tidak mengalir lagi.

Advertisement

“Kami terpaksa menembus hutan belantara dan hutan pinus sejauh tujuh kilometer untuk mendapatkan air bersih dari sumber mata air Patraguna,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif