SOLOPOS.COM - Ilustrasi elpiji 3 kg alias gas melon. (JIBI/Bisnis/Dok.)

Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Dok.Bisnis)

Kelangkaan elpiji memicu migrasi konsumsi dari gas ukuran 12 kilogram ke gas ukuran 3 kilogram. PT Pertamina Jateng-DIY menyatakan tidak bisa mencegah adanya migrasi tersebut  

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

 

Kanalsemarang.com, SEMARANG – PT Pertamina (Persero) wilayah pemasaran Jawa Tengah-Daerah Istimewa Yogyakarta mengaku kesulitan mencegah kemungkinan migrasi konsumen elpiji dari ukuran tabung 12 kg ke ukuran 3 kg atau yang nonsubsidi ke bersubsidi.

“Migrasi ini sebetulnya merupakan hal yang wajar dan tidak bisa dicegah karena berhubungan dengan kenaikan harga elpiji untuk ukuran 12 kg sebesar Rp1.500/kg,” kata Eksternal Relations Pertamina Jateng dan DIY Robert MV Dumatubun seperti dikutip Antara, Rabu (7/1/2015).

Meski demikian, hingga saat ini pihaknya belum bisa memastikan seberapa banyak jumlah pelanggan yang migrasi ke tabung 3 kilogram tersebut, mengingat kenaikan harga elpiji nonsubsidi 12 kg tersebut baru dilakukan pada 2 Januari lalu.

Berkaca pada kenaikan harga elpiji ukuran tabung 12 kg yang dilakukan pada bulan Oktober tahun lalu memang sempat terjadi migrasi konsumen dari nonsubsidi ke elpiji subsidi. Meski demikian hal tersebut hanya berlangsung sekitar 1 bulan.

Menurutnya, besaran angka migrasi antara 2-3 persen. Jumlah terebut sangat kecil dibandingkan jumlah pengguna elpiji 12 kg itu sendiri.

Secara keseluruhan, untuk realisasi konsumsi elpiji 12 kg pada tahun 2014 tercatat 112.462 Metrik Ton (MT) dari target mencapai 126.386 MT. Sedangkan untuk target tahun ini yaitu 130.682 MT.

Untuk elpiji ukuran tabung 3 kg, dari target tahun 2014 sebesar 808.067 MT terealisasi sebesar 813.964 MT. Sedangkan untuk target tahun ini mencapai 874.935 MT.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya