SOLOPOS.COM - Ilustrasi penjualan elpiji (Iskandar/JIBI/Solopos)

Kelangkaan elpiji yang terjadi akhir-akhir ini salah satunya dipicu adanya agen dan pangkalan nakal. 

Kanalsemarang.com, SEMARANG-PT Pertamina Marketing Operation Region IV Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjatuhkan sanksi kepada 32 agen dan pangkalan elpiji 3 kg yang nakal.

Promosi Cerita Klaster Pisang Cavendish di Pasuruan, Ubah Lahan Tak Produktif Jadi Cuan

Manajer Domestik Gas Pertamina Marketing Operation Region IV Jateng dan DIY, Hardjono mengatakan 32 agen dan pangkalan elpiji 3 kg tersebut terbukti melakukan pelanggaran sehingga dijatuhi sanki tegas.

“Selama Januari-April 2015, kami telah menjatuhkan sanksi tegas kepada 22 agen dan 10 pangkalan elpiji 3 kg yang terbukti melakukan pelanggaran,” katanya kepada wartawan di sela melakukan inspeksi mendadak (sidak) di beberapa agen elpiji 3 kg di Semarang, Kamis (28/5/2015). Hanya saja Hardjono tidak bersedia menyebutkan nama dan lokasi agen dan pangakalan nakal tersebut.

Sanksi yang dilakukan terhadap 22 agen berupa tidak mendapatkan pasokan selama satu bulan, sedang untuk 10 pangkalan berupa pemutusan hubungan usaha (PHU).
Sedang pelanggaran yang dilakukan, menurut dia, antara lain mengoplos elpiji 3 kg ke elpiji 12 kg, menjual di atas harga eceran tertinggi (HET) senilai Rp15.500, menjual di luar wilayah.

“Kami minta dukungan kepada masyarakat dan media untuk melaporkan bila ada agen dan pangkalan elpiji 3 kg yang nakal. Bila terbukti akan ditindak tegas,” tandas Hardjono.
Jumlah pangkalan elpiji di Jateng dan DIY, menurut dia, secara keseluruhan sekitar 31.000 pangkalan dan jumlah agen sekitar 390 agen.

Hardjono lebih lebih lanjut menyatakan, menghadapi Ramadan dan Lebaran 2015 telah menyiapkan penambahan kuota elpiji 3 kg dan elpiji 12 kg sebesar 12% dari kebutuhan normal harian.

Penambahan kuota ini, karena diperkirakan pada Ramadan dan Lebaran terjadi peningkatan pemakaian elpiji oleh masyarakat untuk keperluan memasak makanan. “Jadi masyarakat tidak perlu khawatir adanya kelangkaan elpiji, karena persedian terjamin,” ungkap dia.

Bila sampai terjadi kelangkaan elpiji, terutama elpiji 3 kg bersubsidi di pasar, imbuh Hardjono menegaskan pihaknya segera akan melakukan operasi pasar (OP). “Begitu ada laporan kelangkaan elpiji 3 kg, kami langsung menggelar OP,” tukasnya.

“Kami tetap gelar operasi pasar jika ada kelangkaan Elpiji 3 kg, ya enggak ada batasan waktu, sampai pasar jenuh,” terangnya.

Sementara itu, General Manager PT Pertamina Marketing Operation Region IV Jateng dan DIY, Kusnendar menyatakan pihaknya sangat serius dalam melakukan pengawasan distribusi elpiji 3 kg supaya tepat sasaran.
“Pertaminan senantiasa melakukan langkah-langkah antisipasi bila terjadi kelangkaan elpiji 3 kg untuk memberikan kenyamanan pada masyarakat,” kata dia.

External Relation Pertaminan Marketing Operation Regional IV, Roberth MV Dumatubun menambahkan untuk mengantisipasi terjadi kelangkaan elpiji 3 kg menerapkan kebijakan pengetatan penjualan tabung melon tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya