Jateng
Selasa, 22 Agustus 2023 - 14:21 WIB

Keluarga Mahasiswi Kedokteran Meninggal Mulut Berbusa di Semarang Tolak Autopsi

Ria Aldila Putri  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi. (Freepik.com)

Solopos.com, SEMARANG – Aparat kepolisian hingga kini belum bisa memastikan penyebab kematian mahasiswi kedokteran, DW, 23, yang ditemukan dengan kondisi mulut berbusa di kamar indekos di Gayamsari, Kota Semarang, Senin (21/8/2023) sore.

Pihak keluarga mahasiswi kedokteran yang tengah menjalani co-assistant atau koas di RS Bhayangkara Semarang itu menolak jasad korban dilakukan autopsi. Hal ini pun membuat polisi kesulitan mengungkap penyebab kematian korban.

Advertisement

“Pemeriksaan sudah selesai karena keluarga menolak autopsi. Selanjutnya, jenazah korban akan dibawa keluarga untuk dimakamkan,” ujar Kapolsek Gayamsari, Kompol Hengky Prasetyo, Selasa (22/8/2023).

Kendati demikian, Hengky mengaku ada beberapa kemungkinan yang menjadi penyebab kematian korban. Kemungkinan itu antara lain korban meninggal karena bunuh diri, sakit, atau overdosis obat-obatan. Dugaan overdosis itu menyusul ditemukannya obat-obatan dan botol minuman keras (miras) di kamar indekos korban.

“Karena [keluarga] menolak autopsi jadi kami belum tahu penyebab kematian korban. Tapi ada kemungkinan-kemungkinan itu,” jelasnya.

Advertisement

Sebelumnya, Hengky menyebut tidak ditemukan tanda tanda kekerasan di tubuh korban. Namun polisi menemukan ada berbagai macam obat-obatan, minuman keras dan rokok di kamar tempat penemuan mahasiswi kedokteran yang tengah menjalani koas di Semarang itu.

“Keadaan terkunci dari dalam, ada upaya dari teman-temannya untuk didobrak. Kita datang kita cek sudah dalam keadaan sudah meninggal, kaku. Tidak ada tanda kekerasan. Ada obat-obatan, ada botol miras, itu aja sama rokok,” katanya, Selasa (21/8/2023) kemarin.

Diberitakan sebelumnya, seorang mahasiswi kedokteran asal Jakarta ditemukan meninggal dunia di kamar indekosnya yang terletak di Gayamsari, Kota Semarang. Saat ditemukan rekan-rekannya, jenazah korban terbujur kaku dan mulutnya mengeluarkan busa.

Advertisement

Catatan Redaksi:

Berita ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapapun melakukan hal serupa. Bila Anda atau teman Anda menunjukkan adanya gejala depresi yang mengarah ke bunuh diri, silakan menghubungi psikolog atau layanan kejiwaan terdekat. Anda juga bisa menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes di 1500-567.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif