SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengunjungi wilayah pertanian tembakau di Dusun Logede, Desa Losari, Kecamatan Tlogomulyo, Kabupaten Temanggung, Jateng, Rabu (23/8/2017). (Instagram-@ganjar_pranowo)

Solopos.com, TEMANGGUNG — Lahan tanaman tembakau di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, yang mati akibat tingginya curah hujan mencapai 50%. Hal ini disebabkan curah hujan yang masih tinggi hingga Juni 2022.

Para petani pun melakukan penyulaman terhadap tanaman tembakau yang mati karena terdampak cuaca tersebut.

Promosi Video Uang Hilang Rp400 Juta, BRI: Uang Diambil Sendiri oleh Nasabah pada 2018

“Sebagian wilayah di Temanggung masih berlangsung penanaman tembakau, namun bibit tembakau yang ditanam banyak yang mati karena hampir setiap hari terjadi hujan,” kata Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Temanggung Siyamin di Temanggung, Minggu (12/6/2022).

Dia menuturkan masih tingginya curah hujan pada Juni ini justru kurang baik bagi tanaman tembakau yang baru ditanam. Kondisi tanaman tidak bisa segera tumbuh, tetapi justru mati. Kondisi ini membuat petani harus menanam lagi bekas tanaman yang mati tersebut.

Baca Juga: Perempuan Asal Temanggung Gadaikan 5 Mobil Rental untuk Bayar Utang

Menurut dia tingkat kematian tanaman tembakau akibat cuaca, terutama masih tingginya curah hujan bisa mencapai 50 persen lebih.

“Petani yang melakukan penanaman tembakau dengan sistem tumpangsari, khususnya dengan tanaman jagung masih lebih aman, karena tanaman jagung bisa melindungi bibit tanaman tembakau di bawahnya dari terpaan air hujan,” katanya.

Siyamin menuturkan di musim kemarau basah ini petani di wilayah lerang Gunung Sumbing, Sindoro, dan Gunung Prau tetap menanam tembakau.

“Hampir semua daerah yang biasa menanam tembakau, tahun ini tetap menanam tembakau. Seperti di tempat kami di Desa Bansari, Kecamatan Bulu hampir semua petani menanam tembakau,” katanya.

Baca Juga: Lagi! Pasar Hewan di Jateng Ditutup, Kali Ini di Temanggung

Kepala Dinas Tanaman Pangan Pertanian dan Perikanan Kabupaten Temanggung Joko Budi Nuryanto menyampaikan luas tanam tembakau di Kabupaten Temanggung saat ini sekitar 15.000 hektare dan kemungkinan masih bertambah karena sebagian petani masih ada yang menanam tembakau.

Ia mengakui tingginya curah hujan hingga Juni 2022 ini membuat tanaman tembakau yang ditanam banyak yang mati sehingga petani harus melakukan penyulaman tanaman tembakau.

“Sebenarnya masa tanam tembakau tahun ini sudah mundur, ternyata hujan masih terus berlangsung,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya